Joko Widodo (Jokowi) menuturkan besok akan bertambah satu partai lagi yang mendukung
pencapresannya. Kemungkinan besar PKB akan memperkuat jalinan koalisi
yang sudah dibangun PDIP dan NasDem. Lalu siapa yang bakal diumumkan
jadi cawapres Jokowi?
Jika PKB masuk maka parpol koalisi
pendukung Jokowi makin kuat, total suara partai pengusung dari gabungan
suara PDIP, NasDem, dan PKB hampir bisa 35% suara. Syarat pencapresan
Jokowi pun sudah di atas angin. Yang menarik adalah menantikan siapa
sosok cawapres yang bakal mendampingi Jokowi di Pilpres nanti.
Sekjen
PDIP Tjahjo Kumolo sudah buka-bukaan soal bakal cawapres PDIP yang akan
mendampingi Jokowi, dua diantaranya adalah bakal capres PKB yakni
Mahfud MD, dan Jusuf Kalla yang didukung Partai NasDem menjadi cawapres
Jokowi. Lalu siapa diantara dua kandidat itu yang bakal dipilih Jokowi?
Yang
jelas sampai saat ini masih ada beberapa nama kandidat cawapres Jokowi.
Selain JK dan Mahfud MD, menurut Tjahjo, masih ada nama Ryamizard
Ryacudu, ekonom, dan cawapres dari internal PDIP. Cawapres dari internal
PDIP kabarnya Puan Maharani, sementara dari ekonom ada beberapa nama
seperti Agus Martowardojo, Gita Wirjawan, Sri Mulyani, Chairul Tanjung,
dan Dahlan Iskan.
Namun Mahfud MD sendiri sudah menyatakan siap
menjadi cawapres Jokowi. Mahfud memilih menunggu pinangan Jokowi. "Saya
menunggu keputusannya PDIP saja. Karena saya juga sudah diusulkan oleh
Pak Muhaimin," ujar Mahfud MD kepada detikcom, Jumat (25/4/2014) pagi.
Senada
dengan Mahfud, JK juga telah menyatakan siap menjadi cawapres Jokowi.
"Bukan soal Jokowi-JK. Kita tunggu saja," kata Jusuf Kalla saat
menghadiri Malam Penganugerahan Tokoh Perubahan 2014 di Ballroom
Djakarta Teather, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (21/4) lalu.
Namun JK sadar betul, dirinya tak bisa menentukan siapa cawapres Jokowi. "Bukan saya penentunya," katanya.
Jokowi
sendiri menegaskan pembahasan cawapres belum final. Namun Jokowi
memberi sinyal penetapan cawapres pendampingnya bakal segera dilakukan.
"Belum
(diumumkan), bisa satu jam lagi, bisa nanti sore, bisa hari Minggu,"
kata Jokowi usai salat Jumat di Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat
(25/4/2014), siang tadi.
Demokrat Tak Tinggal Diam
Di lain pihak, pertemuan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dengan 11
peserta konvensi capres Demokrat di Cikeas sore tadi tidak membicarakan
soal koalisi untuk menghadapi pemilu pilpres.
"Berbicara agar
calon presiden dari peserta konvensi itu betul memiliki platform
bagaimana ingin membangun bangsa ini betul-betul 5 tahun ke depan," kata
Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan seusai pertemuan, Jumat
(25/4/2014).
Syarief mengatakan khusus pertemuan hari ini hanya
membicarakan masalah persiapan debat konvensi terakhir. Peserta konvensi
sampai saat ini masih tetap 11 orang.
Disinggung soal pembentukan poros politik untuk menghadapi Pilpres, Syarief berujar bahwa hal tersebut juga tidak dibicarakan.
Ketika
ditanya apakah capres dari Demokrat nanti optimistis menghadapi capres
dari PDIP Jokowi, Syarief menjawab diplomatis. "Kita lihat saja nanti,"
ucap dia.
Syarief mengaku ia melakukan komunikasi politik dengan
semua partai, termasuk PDIP. "Ya semua orang, mereka juga teman-teman
kita juga kok," ujarnya.
Saat didesak apakah pihaknya juga melakukan komunikasi dengan Jokowi, Syarief mengatakan," komunikasi dengan siapa pun."
Syarief
ketika ditanya lebih jauh lagi apakah SBY ada kemungkinan bertemu
Megawati, kembali menjawab diplomatis. "Kalau memungkinkan kenapa
tidak," ucapnya. "Sejak 2004 Pak SBY selalu ingin bertemu," jawab
Syarief ketika ditanya apakah rencana bertemu itu ada. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar