Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memilih berangkat ke kantor naik
mobil hari ini. Sikap Ahok tersebut disesalkan oleh anak buahnya yang
terkena instruksi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak ngantor membawa
kendaraan pribadi.
Menurut salah seorang PNS bernama Deni,
seharusnya larangan naik kendaraan bermotor pada Jumat pertama setiap
bulan diberlakukan kepada semua PNS dan pejabatnya tanpa terkecuali.
"Kalau
bisa sih semua, tanpa terkecuali. Semua pejabat juga. Dari atas sampai
bawah merasakan desak-desakan di angkutan umum," ujar Deni di Balai Kota
DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2014).
Pria
yang sudah biasa naik bus dari rumahnya di Bekasi ini juga menanggapi
alasan Ahok yang mengatakan naik angkutan umum akan tidak efisien untuk
kinerjanya. Sebab, waktu tempuhnya terlalu lama.
"Ya memang begitu (waktu tempuh lama). Rakyat juga selama ini seperti itu, merasakan itu," cetusnya.
Hal
senada juga disampaikan oleh Inspektur Bidang Pemerintahan DKI Jakarta
Zainal. Menurutnya, dibutuhkan komitmen sebagai pejabat publik untuk
memiliki integritas.
"Tergantung perencanaan waktunya. Kalau jadi
pejabat memang harus siap bangun integritas. Memang butuh komitmen,"
ujar pria yang hari ini sengaja naik bus dari rumahnya di Bekasi.
Lebih lanjut Deni berharap larangan bawa kendaraan pribadi diterapkan pada hari dimana mereka berseragam,
"Kalau bisa
(larangan berkendara pribadi) diterapkan di saat pakai seragam, Rabu
misalnya," kata Deni.
Menurutnya
saat berseragam, PNS tak bisa sembunyi-sembunyi parkir di lokasi parkir
lain. Sedangkan di hari Jumat ini, para PNS menggunakan baju koko dan
kebaya encim yang bagi Deni masih sulit dibedakan dengan masyarakat
biasa.
Tak hanya itu, Deni menilai larangan ini nanti seharusnya bisa diberlakukan lebih sering.
"Misalnya seminggu dua kali," lanjutnya.
Sebelumnya, Ahok mengatakan, tidak ada pilihan baginya kecuali tetap
menggunakan mobil dinas untuk hari ini. Sebab selain jarak rumahnya di
Pluit, Jakarta Utara yang jauh dengan Balai Kota, juga tidak adanya
transportasi umum yang masuk ke dalam perumahannya."Dari rumah
di sini pakai mobil hanya 20 menit. Saya tinggal di perumahan yang tidak
ada bus. Kalau saya naik bus atau naik ojek lalu ada mobil pengawal di
belakangnya kan tidak efisien juga," imbuh Ahok.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar