Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kesal, pasalnya
APBD DKI tahun 2014 belum juga disahkan anggota dewan. Ia pun mengajak
tarung anggota DPRD DKI, karena kebijakan umum anggaran prioritas dan
plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) telah diserahkan Pemprov DKI ke
DPRD setempat sejak Oktober 2013 yang lalu.
“Sampai sekarang anggaran
belum juga disahkan. Kalau sulit-sulit seperti ini ajak tarung saja,”
kata Jokowi, saat pengarahan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (3/1/2014).
Ia meminta agar pihak
legislatif segera mengesahkannya. Karena pengajuannya juga sudah
diserahkan sejak jauh-jauh hari. “Jangan setengah-setengah, kerja itu
kalau iya iya, kalau tidak tidak. Kita sudah masukkan sejak awal
Oktober. Sudah jauh-jauh hari kita siapkan,” tegasnya.
Jokowi mengkhawatirkan jika pengesahan terlambat maka
akan mengganggu program kerja seperti tahun sebelumnya. Hal tersebut
juga berakibat pada tingginya sisa lebih pagu anggaran (Silpa). “Kalau
dinamika seperti ini kita ngomong apa adanya. Nanti mulainya terlambat
lagi,” ujarnya.
Kendati demikian, Jokowi mengaku tidak ingin ada
gesekan antara eksekutif dan legislatif. Karena keduanya merupakan mitra
untuk menjalankan roda pemerintahan di ibu kota. “Kita ini kan mitra,
tidak saling gesekan mestiya. Tapi jangan seperti tahun lalu
realisasinya saja hanya 84,5 persen, Silpanya Rp 7 triliun kan gede
sekali,” ucapnya.
Sebelumnya, pengesahan APBD 2014 dijadwalkan
akan disahkan pada 30 November. Kemudian mundur menjadi 17 Desember.
Namun, mundur kembali, dan ditargetkan disahkan pada akhir Januari ini.
Kalangan dewan mengaku keterlambatan pengesahan ini disebabkan
meningkatnya nilai APBD yang cukup tinggi.
Sumber :
Pos Kota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar