Dari hasil blusukan ke kampung-kampung, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kerap kali menemukan karung-karung berisi lumpur hasil pengerukan saluran atau drainase kota dibiarkan teronggok di tepi jalan selama berminggu-minggu.
Keberadaan karung lumpur tersebut, selain merusak keindahan dan kerapian Kota Jakarta. Juga telah menyebabkan jalan-jalan di sekitarnya terimbas lumpur karena terkena air hujan yang meluruhkan lumpur tersebut.
Jokowi menyampaikan hasil pengamatannya di lapangan langsung kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) saat pengarahan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Balai Kota DKI, Jumat (3/1/2014). Dia menegur Dinas PU DKI yang tidak melakukan pengerukan dengan cara yang benar, rapi dan bersih.
“Selama dua bulan ini, kita terganggu dengan pemandangan karung-karung lumpur yang ada di tepi jalan. Banyak warga yang melaporkannya ke saya, baik melalui sms maupun twitter. Kondisi ini merusak keindahan kota, juga membahayakan pengguna kendaraan bermotor,” kata Jokowi.
Karena itu, mantan Wali Kota Solo ini meminta Dinas PU DKI segera mengangkut karung-karung lumpur tersebut. Dia juga meminta, setelah melakukan pengerukan, Dinas PU harus mampu mengordinir para petugas di lapangan untuk segera mengangkut karung lumpur. Langsung dimasukkan ke dalam truk.
“Usai pengerukan, karung-karung lumpur hasil pengerukan harus segera diangkut. Jangan dibiarkan teronggok di tepi jalan selama berbulan-bulan. Ini membuat masyarakat terganggu. Sedimen diangkat sudah betul, tapi setelah itu dibiarkan di pinggir jalan. Ini saya yang pusing, komplainnya ke saya," ungkapnya.
Sumber :
beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar