Berbeda dengan pendapat elite PKS Zulkieflimansyah, Hidayat Nur Wahid
tak yakin Joko Widodo (Jokowi) bisa memenangkan Pilpres 2014. Kemenangan di Pilgub DKI
tak bisa dijadikan patokan bahwa Jokowi akan menang mudah jika jadi
ikut Pilpres 2014.
"Saat saya ternyata dinyatakan meraih suara
tertinggi di Pemira, dikatakan kalau saya yang dicapreskan akan kalah
oleh Jokowi, karena pernah kalah di Pilgub DKI. Menurut saya itu sebuah
logika yang sangat sederhana," kata Hidayat kepada wartawan di Gedung
DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (3/1/2013).
Menurut Hidayat,
kemenangan Jokowi di Jakarta tak bisa dijadikan patokan. Dukungan untuk
Jokowi di Jakarta belum tentu sama dengan di tingkat nasional.
"Jokowi
dan dukungannya di Jakarta itu belum tentu sama dengan di nasional.
Jakarta bukanlah segala-galanya. Pemilu itu one man, one vote, one
moment, one value. Kondisi berbeda bisa berbeda pula hasilnya," ujar
Hidayat.
Mantan Ketua MPR ini mencontohkan kemenangannya di
Pemilu Raya (Pemira) PKS. Hidayat mengatakan dia kalah di DKI, namun
ternyata meraih suara paling banyak secara nasional.
"Jakarta
bukanlah segala-galanya. Pemilih di Jakarta hanya 5 juta, pemilih
nasional ada 130 juta-an. Jadi Jakarta tak bisa dijadikan patokan,"
tuturnya.
Hidayat meraih suara tertinggi dalam Pemira PKS, sebuah
pemilihan bakal capres di internal partai berlambang bulan sabit
kembar. Meski belum diputuskan oleh Majelis Syuro, namun Hidayat menjadi
kandidat kuat capres yang akan diusung oleh PKS.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar