Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dengan Instruksi Gubernur DKI No
150 tahun 2013 yang ditandatanganinya pada 30 Desember 2013 lalu
menerapkan aturan pelarangan PNS naik kendaraan bermotor setiap Jumat di
minggu pertama. Peraturan itu dimulai pada Jumat 3 Januari 2014.
Kebijakan tersebut berlaku bagi pejabat dan pegawai di lingkungan
Pemprov DKI Jakarta.
Peraturan tersebut mendapat tanggapan positif
dari Penasihat Perubahan Iklim Asia Pasifik untuk UNESCO, Faisal Yusuf,
Dia mengatakan bahwa hal tersebut akan membawa pada tumbuhnya rasa
cinta terhadap lingkungan dengan pengurangan polusi.
"Saya pikir
kita harus mengapresiasi hal tersebut karena pelarangan membawa
kendaraan PNS akan menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan. Kita
mulai dari PNS dan kemudian diharapkan rasa cinta lingkungan akan tumbuh
dan dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat, tapi jelas harus
memikirkan alternatif kendaraan bagi pegawai pemda yang jaraknya cukup
jauh dari kantor," ujar Faisal, Jumat (3/1/2014).
Faisal
menambahkan bahwa car free day yang sebelumnya sudah terlaksana sejak
2008 sudah cukup efektif dalam mengurangi 20% polusi di Jakarta
dibanding hari-hari berikutnya.
"Stres, letih dan lelah adalah
akibat langsung dari kemacetan, tapi dampak yang lebih serius adalah
polusi udara. Mungkin akan lebih membantu sekali jika ada lagi car free
day untuk hari biasa (weekdays)," tuturnya.
Pelaksanaan car free
day di hari libur dan one day no car di hari kerja bagi pejabat dan
pegawai PNS di lingkungan pemerintah daerah sebenarnya bukan diprakarsai
oleh Jokowi. Sebelumnya, dua kepala daerah sudah lebih dulu
melakukannya, yaitu Walikota Depok, Nur Mahmudi dan Walikota Bandung,
Ridwan Malik.
"Daerah-daerah lain di seluruh Indonesia
diharapkan dapat segera menyusul untuk melaksanakan program-program
penghematan BBM dan pengurangan polusi seperti yang telah dilakukan di 3
daerah tersebut. Kalau bisa jangan hanya one day, bisa ditingkatkan
menjadi two days, three days dan seterusnya," tambah Faisal.
Sementara
itu, Mantan Ketua DPRD Jabar, Eka Santosa berpendapat bahwa keefektifan
program tersebut harus terus ditingkatkan dan masyarakat harus
disadarkan, karena hal itu sangat baik bagi kesehatan lingkungan dan
membuat masyarakat dapat hidup sehat dan bersih.
"Masyarakat harus
menyayangi alam sebagai ayahnya dan bumi sebagai ibundanya, kita harus
banyak belajar dari alam dan kita berhutang budi pada bumi dan alam
semesta, jika rasa cinta itu sudah terlaksana maka keuntungan akan
segera langsung dirasakan masyarakat. Kesadaran untuk menjaga kesehatan
lingkungan harus dimunculkan, dan pastinya harus didukung oleh
pemerintah setempat," ujar Eka Santosa yang juga pemerhati kebudayaan
dan alam.
Sumber :
tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar