Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai wajar calon presiden Joko Widodo melancarkan serangan halus kepada Prabowo Subianto. Pasalnya, Jokowi juga banyak menerima kampanye hitam pada masa pemilihan presiden 2014.
"Tentang berbagai bentuk serangan halus, itu merupakan hal yang wajar. Karena Jokowi merasakan betul bagaimana kampanye hitam dilancarkan secara masif dan penuh fitnah," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto ketika dikonfirmasi, Jumat (6/6/2014).
Hasto lalu menjelaskan Jokowi memperlihatkan kepemimpinan yang berkarakter sesuai dengan ciri kerakyatan, sederhana dan apa adanya.
"Hal ini tidak terlepas dari masa kecilnya yang menjadi bagian dari rakyat jelata sehingga pernah mengalami penggusuran tiga kali, dan sulitnya mencari biaya kuliah," tuturnya.
Menurut Hasto, pengalaman itu mengembleng Jokowi untuk berdikari dan tercatat sebagai pengusaha menengah yang mampu menembus pasar internasional. Modalnya, kata Hasto adalah menjaga kepercayaan, diferensiasi dan konsistensi di dalam menjaga kualitas produksi.
"Sikap itu juga mendasari pilihan kebijakan ketika Jokowi menjadi walikota, Gubernur dan sekarang sebagai capres. Jokowi pemimpin yang bekerja yang tahu kebutuhan pokok rakyat dan bisa mengambil diferensiasi," ungkapnya.
Hal itu pun berpengaruh terhadap pakaian yang dikenakan Jokowi. Sejak awal, katanya, Jokowi menggunakan pakaian putih yang bersahaja. Pakaian itu menjadi trendsetter.
"Namun ketika calon hanya ada dua, dan Pasangan lain juga menggunakan baju putih, hanya jumlah kantongnya saja yg berbeda, maka naluri Jokowi sbg trendsetter akhirnya mengambil diferensiasi baru yakni kotak-kotak dan putih," ujarnya.
"Keduanya mencerminkan bahwa pemimpin saling melengkapi, dan dimata pemilih menjadi mudah dibedakan," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar