Selain di Jakarta, tim kuasa hukum pasangan Jokowi-JK menduga ada
pengerahan massa yang dilakukan Badan Pembina Desa (Babinsa) untuk
mendukung pasangan capres-cawapres lain terjadi di beberapa wilayah.
Dalam laporannya ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dugaan pengerahan
massa juga terjadi di 3 tempat, yakni Gunung Kidul, Jawa Barat dan DKI
Jakarta tepatnya di Cideng, Jakarta Pusat.
"Ada di 3 daerah kita
dapat laporan. Dan kita input dari beberapa pemberitaan media. Gunung
Kidul, Jawa Barat, Cideng kalau di Jakarta. Melihat polanya sama,
waktunya sama," kata salah satu Tim Hukum Jokowi-JK, Sirra Prayuna di
Media Center Jokowi-JK, Jl. Cemara No 19, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat
(6/6).
Sirra mengatakan, bukti-bukti yang diberikan kepada
Bawaslu saat ini masih sebatas pemberitaan dari media massa. Untuk itu,
dia meminta agar masyarakat yang merasa mendapatkan pengarahan dari
anggota Babinsa agar berani memberikan keterangannya guna menangkap
pelakunya.
"Bukti baru media. Tapi saya kita pahami kita juga
sudah bergerak di tingkat provinsi oleh tim advokasi. Masyarakat jangan
takut untuk melakukan testimoni. Teman-teman di lapangan sedang
melakukan pendekatan. Tentu mereka merasa keberatan. Mereka (masyarakat)
merasa diintervensi," ujarnya.
Sebelumnya, tim kuasa hukum
pasangan Jokowi-JK sudah melaporkan dugaan pelanggaran pilpres terkait
dugaan pengerahan Babinsa di beberapa tempat untuk memenangkan capres
dan cawapres tertentu ke Bawaslu. [tyo/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar