Salah satu pendiri Partai Gerindra, Muhammad Harris Indra, menyatakan
bukan hanya dirinya kader Partai Gerindra yang mendukung Joko Widodo
atau Jokowi sebagai Presiden RI periode 2014-2019. Menurutnya, banyak
pula kader dan pengurus Partai Gerindra yang mendukung Jokowi-Jusuf
Kalla, namun tak mau bersuara.
"Pengurus Gerindra yang mendukung Jokowi itu banyak. Banyak yang
kirim SMS dan BBM (Blackberry Messanger) ke saya. Ini bukan klaim lho,"
ujar Harris kepada wartawan di Jakarta, Jumat (6/6/2014).
Namun, kata Harris, dirinya memahami alasan kader dan pengurus Partai
Gerindra lainnya yang tidak berani terbuka seperti ia mendukung Jokowi.
Menurut Harris, kader dan pengurus Partai Gerindra yang diam-diam
mendukung Jokowi belum berani terbuka menyatakan sikap mereka ke
masyarakat. Sebab, lanjut Harris, bakal ada konsekuensi yang harus
dihadapi mereka jika mendukung Jokowi.
"Kalau yang tertutup lebih banyak lagi, tapi tidak ada yang berani.
Siapa yang mau bicara terbuka? Ya, pasti ada konsekuensinya. Kan, tidak
semua orang berani mengambil konsekuensi," ujar Harris yang masih
menjabat sebagai Ketua DPP Partai Gerindra Bidang Pertahanan ini.
Alasan mereka lebih memilih Jokowi, lanjut Harris, karena menilai
mantan wali kota Solo itu merupakan pemimpin yang lebih baik
dibandingkan Prabowo Subianto.
"Kita memilih dengan sesuai kemauan hati. Sesuatu yang dipaksakan itu
akan cepat cerai. Sejak lama memang ada beberapa BBM dan SMS yang saya
terima mengatakan lebih mendukung Jokowi, tapi mereka belum berani
terbuka seperti saya. Namun, saya bisa jamin bahwa ada dukungan itu
benar adanya," ungkap Harris.
Menurut Harris, tidak masalah jika ada kader dan pengurus Partai
Gerindra lainnya yang tak mau terbuka seperti dirinya menyatakan
dukungan kepada Jokowi.
"Mereka boleh saja teriak mendukung Prabowo atau pasang foto profil
Prabowo di BBM. Yang penting di kotak suara nanti mereka pilih Jokowi,"
ujar Harris.
Harris mengatakan, informasi yang disampaikannya bahwa banyak kader
dan pengurus Partai Gerindra mendukung Jokowi bukan mengada-ada. Dia
kemudian memperlihatkan hasil survei dari beberapa lembaga riset yang
diumumkan bulan Mei. Dari survei itu, memperlihatkan sebanyak 12-16
persen pemilih Partai Gerindra akan memberikan dukungan mereka kepada
Jokowi.
"Hasil survei SRMC, sekitar 16 persen orang Gerindra dukung Jokowi.
Saya kira ini bukan omong kosong. Bahkan angkanya bisa lebih dari itu,"
ujar Harris.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim
Djojohadikusumo mengaku akan ada sanksi tegas yang diberikan kepada
Harris.
"Saya kenal dia, saya tidak mau mengomentari pribadi orang karena
kita bicara program, kita bukan berbicara orang. Memang demokrasi
begitu, dari berapa juta politisi Gerindra, hanya satu yang pindah
partai," ujar Hashim. [beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar