Jelang pemilu Pilpres, persaingan kedua pasangan capres-cawapres
semakin ketat. Setidaknya itu tercermin dari hasil survei Political
Communication (PolcoMM Institutue) menunjukkan, elektabilitas pasangan
calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla masih unggul
tipis dengan perolehan suara 46,4 persen. Sedangkan pasangan Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa di angka 43,3 persen suara.
"Selisih suara hanya 3,1 persen.
Elektabilitas Prabowo-Hatta
mengalami lonjakan dengan 43,3 persen, sedangkan suara elektabilitas
Jokowi-JK stagnan dengan angka 46,4 persen," ujar Peneliti PolcoMM
Institute, Afdhal Makkuraga Putra, dalam rilis survei "Elektabilitas
Capres dan Cawapres: Membaca Pereilaku Pemilih" di Cikini, Jakarta
Pusat, Selasa (24/6/2014).
Ia mengatakan, dari 1.200 orang responden, masih ada 10,3 persen
responden yang belum menetapkan pilihannya jika pilpres dilakukan saat
survei dilakukan. Menurut Afdhal, sebanyak 10,3 persen pemilih itu yang
akan diperebutkan kedua pihak.
"Masih ada waktu sekitar dua pekan dan ada dua kali debat capres lagi," katanya.
Survei tersebut dilakukan di 33 provinsi pada 16-20 Juni lalu. Saat
survei dilakukan, debat capres baru dilakukan dua kali. Penelitian
dilakukan dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dan tingkat
kesalahan (margin of error) sebesar 3,1 persen. Dengan demikian, hasil
survei itu bisa saja bertambah 3,1 persen atau sebaliknya. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar