Jokowi mengawali kegiatan kampanyenya di provinsi tersebut dengan blusukan di Pasar Angso Duo, Kota Jambi.
Dari
atas truk yang disulap menjadi panggung, Jokowi menyapa ribuan warga
Jambi yang memenuhi pasar. "Saya berarti benar datang ke sini. Karena
ada duo-nya. Duo, duo, duo," ujar capres dengan nomor urut dua tersebut
sambil mengacungkan jari tengah dan telunjuk.
Duo adalah bahasa
masyarakat setempat untuk menyebut angka dua. Dalam orasinya di
Pasar Angso Duo, Jokowi berbicara mengenai ekonomi kerakyatan. Jokowi
mengatakan, pasar adalah tempat semua produk rakyat dijual. Mulai dari
beras, sayur, daging, ikan, sampai barang kerajinan masyarakat. Melihat
pentingnya peran pasar, Jokowi berjanji, apabila berhasil menjadi
presiden, dalam lima tahun akan ada ribuan pasar tradisional yang
dibangun.
Pasar tradisional, ujar dia, harus dibenahi agar
bersih, nyaman, sehingga tidak kalah dengan supermarket. Apabila pasar
dibenahi, produk yang dijual pedagang akan memiliki nilai tambah
sehingga kesejahteraan mereka meningkat. "Pedagang harus diberi tempat
terhormat," ujarnya.
Selain ha itu, Jokowi juga mengingatkan warga agar tak menjual sawah mereka. Jokowi
mengatakan, sawah harus terus dipertahankan untuk menciptakan ketahanan
pangan di dalam negeri.
"Jambi adalah lumbung padi. Yang punya sawah jangan dijual untuk
diganti menjadi pemukiman atau pertambangan. Karena nanti anak cucu kita
bisa tidak makan gara-gara ini," ujar capres yang mengenakan kemeja
kotak-kotak tersebut, Selasa (24/6/2014).
Untuk menjaga ketahanan pangan di Indonesia, Jokowi berjanji akan
membangun sawah, bendungan, dan irigasi baru sebanyak-banyaknya. Sebab,
kata dia, sawah tidak bisa berproduksi apabila tidak ada infrastruktur
pendukungnya, yakni bendungan dan saluran irigasi.
Jokowi mengatakan, selama ini banyak hutan dibuka untuk menjadi
sawah. Namun, bendungan baru justru tak pernah dibangun. Akibatnya,
hutan menjadi rusak, sawah pun tidak berproduksi.
"Akhirnya banjir. Ini yang harus dihitung. Karena ada yang
menyampaikan mau membuat sawah sebanyak-banyaknya, tapi tidak
menyediakan airnya," kata Jokowi menyindir Prabowo Subianto. [republika]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar