Penelitian terbaru Political Communication (PolComm) Institute menemukan kecenderungan pemilih di pemilu legislatif (pileg) lalu tidak selalu sama dengan arah dukungan partai politik ke pasangan calon presiden-calon wakil presiden. Dari penelitian PolComm diketahui bahwa Gerindra yang pemilihnya tetap solid mendukung Prabowo Subianto di pilpres nanti.
"Hal ini dikarenakan wacana pencapresan Prabowo sudah diangkat dan disosialisasikan sejak awal bahkan slogan partai menyatakan Gerindra menang Prabowo presiden," ungkap peneliti Senior PolComm Institute, Afdhal Makkuraga Putra saat paparan hasil survei bertajuk "Membaca Perilaku Pemilih dalam Pilpres 9 Juli 2014" yang dirilis, Selasa (24/6).
Di luar Gerindra, kata Afdhal, ada penyimpangan perilaku pemilih pada tingkat akar rumput. Dipaparkannya, PPP yang tergabung dalam koalisi pendukung Prabowo, hanya 58,8 persen saja pemilihnya yang akan capres nomor urut 1 itu. Bahan tak sedikit kader PPP yang akan memilih pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). "Sebanyak 23,5 persen beralih ke Jokowi dan 17,6 belum menentukan pilihan," katanya.
Bahkan PKS yang mengklaim diri solid dan militan dalam mendukung Prabowo, tak seluruh pemilihnya mau memilih mantan Danjen Kopassus yang di pilpres berpasangan dengan Hatta Rajasa itu. Temuan PolComm menunjukkan, hanya 66,7 persen pemilih PKS di pileg yang memilih Prabowo di pilpres. “Sedangkan 25 persen beralih mendukung Jokowi dan 8,3 persen belum menentukan pilihan,” sebutnya.
Afdhal menambahkan, yang menarik justru massa dari akar rumput Partai Demokrat. Meski arah kebijakan partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu memilih netral, tapi kecenderungan massa akar rumputnya menunjukkan pilihan kepada Prabowo-Hatta. Dari penelitian PolComm terlihat 66,7 persen pemilih PD bakal memilih Prabowo-Hatta. Sedangkan pemilih PD yang akan memilih Jokowi-JK ada 33,3 persen.
Penyimpangan juga terlihat di Partai Amanat Nasional (PAN) yang ketua umumnya, Hatta Rajasa menjadi cawapres bagi Prabowo. Sebab, hanya 67,8 persen pemilih PAN yang akan memilih Prabowo-Hatta. Sedangkan 21,8 persen lainnya memilih Jokowi-JK dan sisanya 10,5 persen belum menentukan pilihan
Begitu pula koalisi capres cawapres Jokowi-JK, Afdhal menjelaskan, PKB sebagai pendukung hanya mampu menyumbang 50 persen. 25 persen memilih Prabowo dan sisanya 25 persen belum menentukan pilihan. Partai Nasdem menyumbang dukungan 51,7 persen, sedangkan 14,3 persen mendukung Prabowo-Hatta. Sisanya 28,6 persen belum menentukan pilihan.
Dalam grafik survei PolcoMM Institute, terlihat massa akar rumput dari PKPI 7,5 persen ke Prabowo-Hatta, 97,5 persen ke Jokowi-JK. Sedangkan PBB 92,7 persen ke Prabowo-Hatta, 5,1 persen ke Jokowi-JK dan sisanya 2,2 persen belum menentukan pilihan. Sementara Hanura 18,3 persen ke Prabowo-Hatta, 66,7 persen ke Jokowi-JK dan sisanya 15,0 persen belum menentukan pilihan.
Untuk Golkar justru benar-benar terbelah. Sebab, 48,6 persen pemilih Golkar ke Prabowo-Hatta, sedangkan 45,9 persen lainnya ke Jokowi-JK dan 5,4 persen sisanya belum menentukan pilihan.
Untuk PBB, 92,7 persen pemilihnya masih seiring dengan arah dukungan partai untuk mendukung Prabowo-Hatta. Hanya 5,1 persen pemilih PBB yang mendukung Jokowi-JK, sementara 2,2 persen lainnya belum menentukan pilihan.
Penyimpangan pemilih juga terjadi pada partai-partai pendukung Jokowi-JK seperti PDIP, PKB, Hanura, NasDem dan PKPI. Menurut Ifdhal, ada 12 persen pemilih PDIP yang akan memilih Prabowo-Hatta. “Sedangkan 80,4 persen setia memilih Jokowi-Jusuf Kalla. Sisanya 7,6 persen belum menentukan pilihan," kata Afdhal.
Sementara PKB sebagai pendukung Jokowi-JK hanya mampu menyumbang 50 persen. Sebab, 25 persen pemilih PKB lari ke Prabowo dan ada 25 persen lainnya yang belum menentukan pilihan.
Untuk Partai Nasdem, mayoritas pemilihnya atau sekitar 51,7 persen memang mendukung Jokowi-JK. Namun, ada 14,3 persen mendukung Prabowo-Hatta. Sementara Hanura 18,3 persen ke Prabowo-Hatta, 66,7 persen ke Jokowi-JK dan sisanya 15,0 persen belum menentukan pilihan.
Dalam grafik survei PolcoMM Institute juga diketahui bahwa 92,5 persen massa akar rumput PKPI ke Jokowi-JK. Sedangkan 7,5 persen ke Prabowo-Hatta, 97,5 persen ke Jokowi-JK. [boy/jpnn]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar