Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, hari ini, Jumat 27 Juni 2014, mengunjungi lokasi lahan taman dan stadion BMW (Bersih, Mulia, Wibawa) di Sunter, Jakarta Utara.
Roy datang untuk mengecek lokasi di mana pada sebulan sebelumnya, di tanggal 28 Mei 2014, Gubernur DKI Jakarta non-aktif saat ini, Joko Widodo, melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan stadion bertaraf internasional yang rencananya akan digunakan sebagai pengganti Stadion Lebak Bulus.
"Saya ini orang yang tidak mau hanya mendengar laporan yang isinya 'katanya-katanya'. Sudah ada berita di media bahwa bulan lalu pembangunan stadion ini dicanangkan. Saya ingin pastikan di mana?" ujar Roy sesaat setelah tiba di lokasi sambil menyalakan perangkat GPS portabel yang dibawanya.
Setelah diarahkan oleh salah seorang warga yang menyaksikan acara pencanangan bulan lalu, Roy memastikan lokasi koordinat di mana Jokowi berdiri pada saat itu.
"Lokasi saya sekarang ada di 106 derajat, 51" 31' 6 derajat Lintang Selatan. Di sini Jokowi berdiri menggunting pita sebulan yang lalu. Betul ya Pak?" tanyanya kepada warga tersebut.
Ia kemudian berbincang-bincang dengan warga yang lainnya. Dari perbincangan warga terkuak bahwa acara tersebut hanya seremonial belaka dan Pemprov DKI tidak meneruskan pembangunan tersebut.
"Jadi pencanangan sebulan kemarin hanya seremonial. Alat berat balik lagi setelah Pak Jokowi selesai memberi sambutan. Yang bulan lalu pencanangan, nyatanya hari ini belum ada apa-apa," ucapnya sambil menunjuk ke lahan-lahan kosong di lokasi tersebut.
Di pintu gerbang lokasi lahan taman BMW ini tertera sebuah plang yang menyatakan bahwa tanah tersebut dikuasai oleh Pemprov DKI. Namun di dalam lahannya sendiri berdiri juga sebuah plang yang menyebutkan bahwa sebagian dari tanah tersebut adalah milik PT. Buana.
Lahan yang rencananya akan digunakan untuk membangun stadion pengganti Lebak Bulus yang akan dibongkar ini masih saja terbengkalai karena adanya masalah pada sertifikat kepemilikan lahan.
Stadion Lebak Bulus sendiri, akan diruntuhkan untuk dibangun sebagai depo moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT). [vivanews, media kelompok Bakrie]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar