Puluhan "kader" PDI Perjuangan yang tergabung dalam Banteng Anti Jokowi
(BAJAK) mendeklarasikan diri mendukung calon presiden Prabowo-Hata.
Dengan mengenakan kaos merah berlambang banteng, mereka mendatangi Rumah
Polonia, yang merupakan posko kemenangan pasangan nomor urut nomor 2
tersebut.
Ketua Umum BAJAK, Riky Rompas mengatakan, pernyataan
sikap mendukung Prabowo ini dilakukan, karena rasa kecewa terhadap ketua
umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, karena telah menunjuk
Jokowi sebagai calon presiden.
"Kami masyarakat PDI Perjuangan
yang ada di Indonesia tidak menerima penunjukan Jokowi menjadi Capres
oleh bu Mega. Alasannya karena Jokowi itu bukan kader asli sesungguhnya
PDI Perjuangan," kata Riky, di Rumah Polonia , Jumat (27/6/2014).
Riky
melanjutkan, kedatangan puluhan kader ini adalah mewakili sekitar 23
provinsi di Indonesia. Dijelaskan dirinya, BAJAK sendiri terbentuk saat
Megawati resmi memberikan mandat Calon Presiden kepada Jokowi.
"Saya
ini Ketua Umum Generasi Muda Putra Putri PDI Perjuangan, sejak tahun
1992. Kami yang mengawal seluruh TPS di Indonesia pada saat Pileg lalu.
Tapi sepertinya perjuangan kami tidak dilihat oleh PDIP. Untuk itu kami
mendukung Prabowo-Hatta dan berjanji akan mengawal TPS-TPS di Indonesia
untuk menghindari kecurangan," jelasnya.
Dikatakan Riky, dirinya
tidak takut jika sikapnya mendukung Prabowo ini akan berujung pemecatan
sebagai anggota DPP Partai PDI Perjuangan nantinya. Bahkan Riky
menegaskan, bahwa setelah memberikan dukungan dia siap keluar dari
Partai berlambang Banteng moncong putih tersebut.
"Sekali pun
kepala saya taruhannya, kami tetap dukung Prabowo. Sebelum saya ke sini
untuk mendukung juga sudah bicara dengan kader-kader lain, tapi keluhan
kami tidak diterima. Kalau begini saya siap keluar dari PDIP bersama
teman-teman," tandasnya. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar