Dua hari jelang memasuki bulan suci Ramadan, calon Presiden RI nomor
urut 2, Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan permohonan maaf lahir dan
batin kepada seluruh rakyat Indonesia.
"Kami ingin mengucapkan permohonan maaf lahir batin kepada seluruh
umat Islam, dimanapun berada," kata Jokowi di Bandara Abdurrachman
Saleh, Malang, Jawa Timur, Jumat (27/6/2014).
"Kedua, kami juga menyampaikan selamat menjalankan ibadah Ramadan,
selamat menjalankan ibadah puasa. Semoga kita dapat menjalani ibadah ini
dengan baik, dan mendapatkan kemenangan di hari yang fitri nanti."
Jokowi sendiri merasa puasa tahun ini akan sama istimewanya seperti
Ramadan tahun-tahun sebelumnya. Dia mengaku, masih ingat saat menjalani
masa kampanye pilgub DKI Jakarta pada Ramdan 2012.
Tentunya keberadaan Ramadan akan mempengaruhi proses kampanye pilpres
yang akan dijalaninya. Kegiatan terkait Ramadan akan mewarnai
aktivitasnya, seperti sahur bersama, buka puasa bersama, tarawih
bersama, dan tadarusan bersama.
"Mestinya bulan suci Ramadan kita jalani dengan kesalehan, dengan
kegiatan yang berhubungan dengan usaha mendekatkan diri kita dengan
Allah. Kita harus berbuat dengan kebaikan-kebaikan," kata dia.
Secara khusus Jokowi juga berharap semua pihak bisa bijaksana dalam
menghormati kebebasan semua masyarakat dalam menjalankan ibadah.
Artinya, pelaksanaan ibadah tak dicampuradukkan dengan masalah politik.
"Ya, bagi saya itu ibadah ya ibadah. Salat Maghrib, ya Salat Magrib. Tak dicampuradukkan," kata Jokowi.
Jokowi juga mengatakan bahwa kampanye hitam telah menciptakan keresahan masyarakat
jelang pemilihan presiden. "Ya kalau tidak ada fitnah, tidak
dipanas-panasi, tidak ada kampanye hitam, Saya kira masyarakat adem-ayem
saja," kata Jokowi menambahkan.
Selain
itu, kata Jokowi, ia juga menghimbau pada aparat untuk segera menangkap
penyebar fitnah dan kampanye hitam. "Yang buat isu itu segera
ditangkap," katanya.
Dari bandara, Jokowi dijadwalkan menghadiri Haul KH Hasyim Asyari di Ponpes Babussalam, Malang.
Ingin Poles Jatim Agar Menang Pilpres
"Kan
perlu finishing (penyelesaian) akhir. Polesan akhir. Sudah baik, tapi
harus dipoles, harus lebih baik," kata Jokowi melanjutkan.
Menurut Jokowi, pemolesan yang
dimaksud itu bertujuan agar Provinsi Jawa Timur menang dalam pemungutan
suara pada Pemilihan Presiden yang akan berlangsung tanggal 9 Juli 2014
mendatang.
"Di Jawa Timur harus menang. Di Setiap provinsi-provinsi pun targetnya harus menang," kata Jokowi.
Yang Ngomong Tak Punya Program Bagus
Menanggapi cibiran ide revolusi mental sebagai akar dari tradisi komunis, Jokowi mengatakan bahwa omongan tersebut muncul karena mereka tidak memiliki ide yang bagus, yang mampu menyaingi idenya.
"Itu karena enggak punya program seperti itu. Karena programnya bagus," kata Jokowi.
Pria yang telah nonaktif dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan ide revolusi mental yang dicetuskannya itu berkaca pada situasi mental masyarakat Indonesia belakangan ini, bukan diambil dari paham komunis.
"Kita ini sekarang mengalami kebobrokan mental. Sehingga kata-katanya revolusi mental. Kok enggak sadar-sadar sih? Kita ini dalam keadaan seperti ini kok," kata Jokowi.
Sementara, Tim Pemenangan Jokowi-JK, Taufik Basari di tempat terpisah menanggapi dingin tudingan tersebut.
"Itu bisa-bisanya Fadli Zon saja," tanggapan Taufik Basari di dalam Diskusi Menyoal Penyebaran Kebencian dan Video ala Nazi, Jumat (27/6/2014)di Galeri Cafe (TIM) Jakarta.
Menurut Taufik, saat ini bangsa ini mengalami satu krisis mental dengan budaya korupsi, wani piro, suap dan lainnya. Karena itu, mentalitas itulah yang harus kita rombak dengan Revolusi Mental.
"Kita merasa butuh satu perbaikan karakter bangsa. Mau itu ada yang punya idenya yang sama dengan Revolusi Mental Jokowi-JK, silakan, tidak ada masalah. Termasuk Mahatma Gandhi itu juga menggunakan Revolusi Mental," ujar Tobas.
Sebelumnya, Fadli Zon membela Ahmad Dhani soal kostum yang mirip Nazi dengan menyerang ide Revolusi Mental Jokowi yang dianggap punya akar kuat dengan tradisi paham komunis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar