Fahri melihat Kubu Jokowi-JK adalah perkawinan antara kaum feodal dan para anak-anak muda. Namun sayang dia menyebut anak muda yang di sebelah sana tidak paham apa-apa.
"Orang-orang di sebelah sana, adalah perkawinan feodalisme dengan anak-anak muda yang enggak ngerti apa-apa," tulis Fahri Hamzah lewat akun Twitter resminya @Fahrihamzah dikutip merdeka.com, Jumat (27/6/2014).
Wasekjen PKS ini bahkan curiga ada agenda yang dititipkan dari anak muda itu untuk kepentingan lain bukan bangsa. Hal ini dia lihat dari kemampuan seorang Jokowi yang dinilai tidak paham apa-apa saat debat putaran ketiga membahas tentang ketahanan nasional dan politik internasional.
"Mereka bertemu Jokowi di tengah jalan. Mereka hanya menggunakannya. Dan kita tidak kenal Jokowi siapa," tulis dia lagi.
Fahri mengkritisi pernyataan Jokowi di debat itu soal Tank Anoa, Leopard dan pesawat tanpa awak Drone untuk menjaga peratahanan Indonesia. Dia curiga Jokowi malah tidak pernah lihat barang-barang tersebut.
"Dia terpaksa membahas Leopard dan Anoa serta Drone yang kemungkinan besar belum pernah dilihatnya," tutur dia.
Menurut Fahri Hamzah lagi, Jokowi sebagai presiden terlalu berfikir teknis dan menganggap enteng persoalan bangsa. Khususnya soal Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.
"Tiba-tiba ia bicara demokrasi, pertahanan dan politik Internasional yang ia sederhanakan menjadi teknis bahkan alat. Dan perekonomian nasional yang ia sederhanakan dalam dua Kartu sakti," pungkasnya.
Seperti diketahui, dalam debat ketiga Jokowi menilai Tank Leopard tidak cocok digunakan oleh Indonesia karena terlalu berat (63 ton) dan bisa merusak jalan. Jokowi juga punya ide akan memanfaatkan pesawat tanpa awak, Drone untuk menjaga wilayah NKRI.
[cob]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar