Calon Presiden Joko Widodo alias Jokowi mendukung penetapan tanggal 1
Muharram, yang selama ini diperingati sebagai tahun baru Hijriah,
sebagai Hari Santri Nasional.
Dukungan diberikan Jokowi dalam
acara haul Kiai Haji Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, serta
pelantikan pengurus Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kabupaten Malang
di Pondok Pesantren Babussalam, Dusun Banjarejo, Desa Banjarejo,
Kecamatan Pagelaran, Jumat malam, (27/6/2014). Bamusi merupakan
organisasi sayap PDI Perjuangan.
“Bismillah, dengan ini saya
tanda tangani dan mendukung 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional.
Saya sanggupi karena hari santri itu wajib diperjuangkan,” kata Jokowi
di akhir sambutannya. Jokowi hampir lupa menyampaikan dukungan itu bila
saja tak diingatkan beberapa kiai yang berada di atas panggung acara.
Jokowi
berjanji, bila terpilih menjadi presiden ketujuh periode 2014-2019, ia
akan menjadikan Hari Santri Nasional sebagai hari libur nasional yang
diperingati bangsa Indonesia.
Hari Santri Nasional digagas Agus
Thoriq Darwis bin Ziyad, pengasuh Pondok Pesantren Babussalam, bersama
banyak pondok pesantren di Jawa Timur sejak 2010. Gagasan itu tak pernah
terwujud karena tak ada dukungan dari pemerintah.
“Insya Allah,
dukungan Pak Jokowi berbuah manis. Saya yakin semua santri dan semua
kiai sekarang makin mantap mendukung Pak Jokowi pada 9 Juli nanti,” kata
Thoriq, yang bergabung ke PDI Perjuangan setelah mengundurkan diri dari
Partai Demokrat lantaran Anas Urbaningrum dipecat DPP Partai Demokrat.
Selain
disaksikan jajaran pengasuh Pondok Pesantren Babussalam dan petinggi
Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Malang, penandatanganan kesanggupan
oleh Jokowi disaksikan pula oleh Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI
Perjuangan Ahmad Basarah, serta Hamka Haq, Ketua DPP PDI Perjuangan
Bidang Kerohanian dan Kebudayaan merangkap Ketua Umum Bamusi.
Berikut isi surat pernyataan yang ditandatangani Jokowi sesuai dengan salinan aslinya.
Bismillahirrahmanirrahim.
Dengan ini saya JOKO WIDODO sebagai Calon Presiden Negara
Republik Indonesia periode 2014-2019. Menyatakan, jika nanti Allah
mentakdirkan saya (JOKO WIDODO) terpilih sebagai Presiden Negara
Republik Indonesia yang akan dilaksanakan pada Pemilihan Presiden
(PILPRES) tanggal 09-Juli-2014, maka saya (JOKO WIDODO) siap untuk
memperjuangkan serta menetapkan 1 Muharrom sebagai HARI SANTRI NASIONAL
yang menjadi salah satu Hari Resmi Negara Republik Indonesia.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa ada unsur pemaksaan dari manapun.
Malang, 27 Juni 2014
Calon Presiden Republik Indonesia
Ir. H. Joko Widodo [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar