Selain Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), ada pemimpin daerah yang
juga patut diacungi jempol. Dia adalah Walikota Surabaya Tri
Rismaharini. Bedanya, bila Jokowi gencar diberitakan, Tri Rismaharini
cukup minim pemberitaan. Namun, baik Jokowi maupun Risma memiliki
kesamaan-kesamaan yang patut diteladani.
Salah satu yang patut
dicontoh adalah sikap mereka yang selalu sederhana dan tidak boros.
Dalam hal naik pesawat saat melakukan kunjungan kerja ke luar daerah,
Jokowi dan Risma bisa dikatakan selalu menggunakan pesawat kelas
ekonomi.
"Saya selalu pakai pakai pesawat ekonomi. Saya pernah
sekali naik kelas bisnis, karena saat itu terpaksa. Silakan dicek," kata
perempuan berusia 52 tahun yang sering disapa Bu Risma ini.
Bu
Risma menceritakan hal ini saat bertemu para pemimpin redaksi di rumah
dinas Walikota Surabaya, Minggu (25/8/2013) malam lalu. Di acara
silaturahmi ini, Risma membeberkan tentang berbagai hal yang ia lakukan
selama tiga tahun menjabat walikota Surabaya.
Keberanian dan
ketegasan Risma memimpin Surabaya membuat kagum para pemimpin redaksi.
Bahkan saat Risma menyudahi pemaparan, para pemimpin redaksi spontan
berdiri dan memberikan aplaus panjang.
Salah satu yang dikagumi adalah sikap Bu Risma yang tampil apa adanya dan sederhana. Efisiensi selalu menjadi prinsip Risma.
Selain
selalu naik pesawat kelas ekonomi, Risma juga selalu naik mobil
bareng-bareng ketika kunjungan ke luar daerah. "Saya dari bandara menuju
tempat acara ya satu mobil berlima. Tidak mau saya satu mobil sendiri,
sementara staf lain di mobil yang berbeda," ujar dia.
Dengan teladan yang Risma lakukan, dirinya bisa menghemat anggaran
transportasi perjalanan dinas para pegawai Pemkot. "Sebelum saya, dulu
menghabiskan Rp 14 miliar. Sekarang, kami bisa menghemat banyak, karena
biaya transportasi perjalanan dinas hanya Rp 7 miliar," kata arsitek
lulus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini.
Risma
sangat sadar dengan pentingnya efisiensi anggaran. Karena itu, semua
hal terkait dengan anggaran dan pencairan uangnya, Pemkot Surabaya sudah
menggunakan sistem elektronik. Dengan serba sistem elektronik, maka
kebocoran anggaran bisa diminimalkan.
Sebetulnya untuk membangun
Kota Surabaya, Risma membutuhkan dana yang banyak. Namun dengan dana
yang terbatas, Risma telah menyulap kota Surabaya lebih bersih, lebih
indah, lebih tertib, dan lebih aman. Bila dibandingkan dengan dana APBD
Jakarta, APBD Surabaya jauh lebih sedikit.
"Kota Surabaya itu
luasnya sepertiga luas DKI Jakarta. Tapi dananya hanya seperdua
belasnya," ujar Risma yang sempat menjadi nominator walikota terbaik
sedunia itu.
Risma juga berhasil meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Di era walikota sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Surabaya
sekitar 5 persen, kini di era Risma, pertumbuhan ekonominya sekitar 7
persen.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar