Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hasto
Kristianto, mengatakan strategi partai untuk memenangi Pemilihan Umum
2014 adalah menggunakan momentum, baik positif maupun negatif. Contoh
momentum positif, kata Hasto, adalah peran Gubernur DKI Jakarta Joko
Widodo (Jokowi).
"Jokowi menjadi bagian dari momentum politik yang
positif," kata Hasto ketika dihubungi, Rabu, (28/8/2013). Sedangkan
momentum negatif, misalnya, kegagalan pemerintahan Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) menjaga kestabilan ekonomi, rupiah melemah, dan utang yang
semakin menumpuk.
Hasto menilai Jokowi adalah salah satu faktor meningkatnya
elektabilitas PDI-P akhir-akhir ini. Namun, kata dia,
meningkatnya elektabilitas partai tak hanya karena Jokowi, tetapi juga
faktor kinerja pengurus, baik yang di pusat maupun daerah.
Meski Jokowi mempunyai elektabilitas tinggi, kata Hasto, tak serta-merta
membuat Jokowi menjadi calon presiden yang bakal diusung PDI-P.
Penentuan posisi capres dan cawapres di PDI-P ada di tangan Ketua Umum
Megawati Soekarnoputri.
Saat ini, kata Hasto, partai lebih
berkonsentrasi pada pemenangan pemilihan legislatif agar bisa mengusung
capres dan cawapres dari kader internal. Hasto optimistis bahwa dalam
Pemilu 2014 nanti PDI-P akan meraih suara hingga 20 persen.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar