Calon Presiden, Joko Widodo, mengaku ingin memberikan peluang kepada para Pedagang Kaki Lima (PKL) di seluruh Indonesia apabila terpilih dalam pemilihan presiden (pilpres) 9 Juni 2014 nanti. Hal itu disampaikan Jokowi pada saat kampanye di Pasar Baru Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat, Selasa (17/6/2014).
Menurut Jokowi, sapaan Joko Widodo, para PKL merupakan sumber dari ekonomi kerakyatan yang harus diberikan jalan supaya meningkatkan sektor ekonomi mikro di Indonesia.
Kemudian kata Jokowi, apabila tidak diberi ruang dan tempat berjualan malah akan berdagang di tempat bukan semestinya.
"Ekonomi pedangang kaki lima adalah ekonomi kerakyatan kita. Itu yang harus kita beri peluang supaya mereka bisa menjadi besar," kata Jokowi kepada warga di Pasar Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat.
Dalam orasinya Jokowi menyampaikan, karena masalah ekonomi kerakyatan itulah, maka para pedagang kaki lima harus dihargai dan jangan sampai ditiadakan. Kata dia, kalau pun mau dipindahkan tempatnya harus diberi ruang yang layak.
"Saya sangat menghargai para pedang pasar para pedagang kaki lima. Ekonomi pedagang kaki lima itu adalah ekonomi kerakyatan," ucap dia.
Jokowi mengaku, ketika di Solo penah menjadi pedagang kaki lima selama dua tahun. Kata dia, karena hal itulah dirinya ingin membesarkan para pedagang kaki lima dan memberdayakan pasar tradisional di Indonesia sebagai sumber ekonomi mikro yang berbasis kerakyatan.
"Jangan salah, dulu juga saya pernah menjadi PKL di Solo tahun 1978. Makanya saya mengerti betul tentang ekonomi mikro ini," katanya. [vivanews, kelompok Bakrie]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar