Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menyadari, suaranya di Jawa sudah
banyak digerus oleh Obor Rakyat. Tabloid yang menyebarkan kampanye hitam
itu, telah sukses membuat sebagian orang menjadi ragu untuk memilih
Jokowi sebagai presiden.
Jokowi sendiri menilai, berita fitnah
tentang dirinya, yang dimuat di Obor Rakyat sebenarnya tidak akan
berpengaruh di kalangan menengah ke atas.
Sebab, kalangan terpelajar ini
tentu bisa membedakan mana isu yang dibuat-buat dan mana yang bukan.
Sayangnya,
di kalangan menengah ke bawah, kampanye hitam yang dibalut karya
jurnalisitik dalam Obor Rakyat tersebut langsung ditelan mentah-mentah.
"Kalau di bawah itu kadang-kadang koran atau bukan koran belum bisa
membedakan," ujar capres dengan nomor urut dua tersebut, Selasa (17/6/2014).
Jokowi
mengaku timnya belum melakukan survei mengenai berapa persen suara yang
tergerus akibat beredarnya tabloid tersebut. Namun, yang jelas, tabloid
yang sudah mengeluarkan dua edisi itu sudah memengaruhi suara secara
signifikan.
Sementara itu, mengenai kenyataan bahwa pihak di
balik Obor Rakyat ternyata orang dalam istana, Jokowi tak mau
berspekulasi lebih jauh. Bagi Jokowi, yang terpenting pihaknya sudah
melaporkan Obor Rakyat pada pihak kepolisian untuk ditindak lebih
lanjut.
Seperti diketahui, capres nomor urut dua, Joko Widodo
banyak diserang isu negatif di media. Tabloid Obor Rakyat memuat berita
yang menyebut bahwa Jokowi adalah keturunan Tionghoa dan ayahnya adalah
warga Singapura. Bahkan, tabloid tersebut juga menyebut PDIP, partai
pengusung Jokowi, sebagai partai salib. [republika]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar