Hasil survei Rectoverso Institute menempatkan elektabilitas pasangan
capres-cawapres Prabowo-Hatta unggul atas Jokowi-Jusuf Kalla dalam
pertarungan Pilpres 2014 di wilayah Jawa Barat. Prabowo-Hatta unggul
signifikan dengan 55,64 persen, sedangkan pesaingnya hanya meraih 38,72
persen.
Adapun pemilih yang belum menentukan pilihannya yakni
5,64 persen. Survei yang dilakukan pada 6-14 Juni 2014 itu menyimpulkan
bahwa pemilih di Jabar kecenderungan menyukai pemimpin tegas dan
menguasai permasalahan bangsa.
Pemilih menganggap Prabowo-Hatta merupakan pasangan tepat. Sedangkan Jokowi lebih baik mengurusi Jakarta saja.
Sedangkan
alasan masyarakat Jabar kurang memilih Jokowi-JK karena kurang tegas,
dianggap belum saatnya memimpin Indonesia. "Jadi survei juga menyebut
bahwa lebih baik Jokowi mengurusi Jakarta saja," kata peneliti
Rectoverso Institute Zaenal Arifin dalam jumpa persnya di Bandung,
Selasa (17/6).
Meski demikian Jokowi yang diusung koalisi rakyat
pimpinan PDI Perjuangan ini dinilai paling populer di Jabar, "Siapa sih
yang tidak kenal Jokowi sekarang ini. Sampai ke pelosok desa saja semua
tahu Jokowi," ujar Zaenal.
Dia menjelaskan, popularitas Jokowi
meraih tertinggi dengan 95 persen, adapun pesaingnya Prabowo meraih 93,6
persen sedangkan ketiga ada Jusuf Kalla dengan 93,8 persen disusul
Hatta Rajasa dengan 89,97 persen.
"Populer ini ternyata bukan
jaminan bisa dipilih pemimpin di Jabar karena tahu itu ternyata belum
tentu suka dan dinilai mampu. Masyarakat Jabar ini cenderung independen
dan realistis dalam memilih capres," ujarnya.
Jabar dipilih
sebagai wilayah survei karena selalu menjadi barometer politik nasional.
Saat di tingkat nasional akan bertarung semua pasti merebut pemilih di
Jabar.
"Jabar ini pemilihnya besar sampai 33 juta jiwa. Siapa
menang di Jabar, berpotensi menang Pilpres. Jabar ini battle ground,"
imbuhnya.
Survei dilakukan kepada 800 responden dengan metode
multi stage random sampling di 11 daerah pemilihan (Dapil) Jabar, 26
kabupaten, 80 kecamatan, dan 400 RT. Adapun tingkat kepercayaan
masyarakat mencapai 95 persen dengan margin error 3,5 persen. [bal/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar