Pengamat politik Universitas Airlangga Surabaya, Ucu Martanto, menilai wacana menjadikan bekas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono sebagai wakil gubernur DKI Jakarta hanya wacana alias berandai-andai.
Menurutnya, harus dilihat beberapa pengandaian lain karena Bambang mustahil ke Jakarta bila tiga prasyarat ini tak terpenuhi. Pertama seandainya Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon presiden 2014, kedua seandainya Bambang DH direstui PDIP, dan pengandaian ketiga adalah Bambang DH lolos dari kasus gratifikasi jasa pungut.
“Saya tidak tahu apa motif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk membuka wacana penggantinya menjadi wagub DKI karena Jokowi juga belum tentu menjadi capres,” kata Ucu, di ruangannya, Kamis (5/12/2013).
Menurutnya ada dua kejadian yang harus dipahami dalam menyikapi wacana ini yaitu Jokowi belum tentu menjadi capres. Kedua, belakangan Ahok sedang bergesekan dengan partainya, Gerindra. Dia mengatakan kedua kejadian itu yang menjadi kunci untuk melihat tujuan Ahok sebenarnya melempar wacana ini.
Jika memang melihatnya secara politis, kita dapat melihat bahwa Ahok memunculkan wacana ini untuk menaikan bergaining posisi dengan Gerindra pada saat bersamaan merekatkan hubungannya dengan PDIP dengan memunculkan wacana ini. “Ini suatu langkah politis yang cerdas jika memang tujuan Ahok seperti itu,” katanya.
Diakuinya figur Bambang DH layak memimpin dan diberi kesempatan lebih baik. Menurutnya, tidak bisa dibantah bahwa Surabaya menjadi seperti sekarang ini karena sentuhan dingin dan ide-ide Bambang DH selama dua periode menjadi wali kota dan setengah periode wakil wali kota.
Sebelumnya, Ahok disebut-sebut mewacanakan bekas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Bambang Dwi Hartono, sebagai duetnya menggantikan Joko Widodo. Hal itu mungkin saja terjadi bila Jokowi maju sebagai calon presiden 2014 dan Ahok otomatis menggantikannya sebagai DKI 1.
Ahok memproyeksikan Bambang DH sebagai wakil gubernur. Secara pribadi Ahok menyatakan memilih Bambang DH karena prestasinya membuat Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi modern dan lebih hijau. Kepada Tempo, Bambang DH mengaku telah “dipinang” Ahok. Berulang kali dalam berbagai kesempatan, kata Bambang, Ahok melontarkan keinginannya.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar