Ditutupi terpal biru dan seng, lokasi proyek sumur resapan di Jalan Raya
Pasar Minggu menuju Pancoran, Jakarta Selatan, itu juga belum selesai.
Sejumlah pekerja terlihat sedang beristirahat dan memberhentikan
berputarnya mesin bor power rig.
Wajah Edi tampak lesu. Sambil
turun ke kali yang ada di sebelah pengeboran, tukang bor sumur resapan
ini membersihkan mata mesin bor dari gumpalan kotoran tanah dengan kedua
tangannya.
Sesekali ia juga membersihkan kaus oblongnya yang
kotor karena pengeboran tanah. “Belum selesai Mas yang ini. Agak susah.
Yang bagian sana dua lubang sudah selesai,” katanya saat ditemui detik,
Rabu (04/12/2013).
Sudah lebih dari tiga pekan pengerjaan proyek di
Jalan Raya Pasar Minggu ini belum kelar. Meski belum selesai, lokasi
pengeboran di pinggir jalan ini tidak menyebabkan arus jalan jadi macet.
Menurut Edi, kesulitan pengerjaan pengeboran sumur di areal ini karena
dekat dengan akses jalan trotoar serta banyak kabel yang tertanam.
Belum lagi tanah yang keras dengan beberapa saluran pipa mengarah ke
kali menjadi persoalan lain. Di areal ini ada tiga titik yang perlu
dibor dan dipasang sumur resapan.
Dua titik sudah berhasil
diselesaikan dan tinggal penyelesaian tahap akhir. Agar bisa selesai
sesuai target, Edi dan rekan-rekan mengebut pengerjaannya. “Kita dapat
areal yang agak susah, Mas. Ini kita kebut supaya sebelum akhir Desember
sudah kelar,” ujarnya.
Begitupun dengan lokasi pengeboran di Jalan Rasuna Said depan gedung
Komisi Pemberantasan Korupsi, Kuningan. Karena ada galian fiber optic,
pengeboran di titik ini agak terganggu dan harus disesuaikan dengan
penyelesaiannya.
Tampak beberapa ruas pinggir jalan hingga Pasar Festival Kuningan memang sedang digali untuk pengerjaan fiber optic. “Kira-kira seminggu lagi Mas selesai. Yang galian fiber ini sudah hampir selesai kok,” kata seorang pekerja galian fiber optic, Ratno, ketika ditemui detikcom, Rabu (04/12/2013).
Saat
dilihat Rabu siang, pekerja pengeboran tidak tampak di lokasi. Mesin
bor power rig dibiarkan mati dan menggantung di atas lubang berdiameter
sekitar 40 sentimeter.
Menurut Ratno sulitnya pengeboran karena
lapisan tanah yang keras serta banyaknya kabel menjadi penyebab. Belum
lagi target pengeboran 60 meter yang cukup sulit. “Tukang-tukangnya lagi
survei kali, Mas. Mang ini lokasi susah,” ujarnya.
Meski
demikian, di beberapa titik lokasi pegeboran sumur lain sudah selesai.
Misalnya di depan halte Tugu Tani Jakarta Pusat serta Taman Mini Jakarta
Timur tampak tidak ada pengerjaan lagi. Lubang yang bekas digali dan
dibor sudah rapi dan ditutup.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral DKI Jakarta Andi Baso mengatakan seluruh pengeboran sumur
resapan yang baru hingga akhir tahun ini berjumlah 1949 di 200 titik
lokasi. Ia mengklaim sekitar 70 persen di berbagai titik lokasi sudah
rampung dikerjakan.
Sisanya yang belum, terhambat sulitnya
pengeboran karena faktor terbatas lahan kosong, banyaknya kabel dalam
tanah serta tanah yang keras. “Dikerjakan dulu sampai maksimal yang
susah-susah dibor. Berapa yang selesai terpasang ya itu akan berguna
mengurangi genangan air,” kata Andi kepada detikcom, Kamis (05/12/2013).
Andi
menjelaskan 1949 titik lokasi pengeboran sumur resapan itu ditentukan
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral dengan Dinas Pekerjaan Umum DKI.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menargetkan setiap perusahaan
kontraktor bisa menyelesaikan pada bulan ini untuk menekan terjadinya
banjir besar. Tapi, kalau areal yang sulit dikerjakan diberikan waktu
tambahan.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar