Warga gusuran Waduk Ria-Rio kini hidup dalam kondisi menderita. Mereka
tidak lagi memiliki rumah untuk bernaung. Sebagai gantinya, warga
tinggal di tenda darurat yang letaknya agak jauh dari waduk.
Berdasarkan pantauan Metrotvnews.com, ada sekitar 10 tenda di lokasi
itu. Setiap tenda biasanya dihuni sekitar empat kepala keluarga (KK)
atau 20 orang lebih.
Mereka harus tinggal berdesakan dalam tenda yang penuh sesak dipenuhi
barang perabotan dan bocor ketika hujan turun. Bahkan di salah satu
tenda tersebut, ada seorang nenek renta berusia 85 tahun. Tanah becek
setiap kali hujan tiba semakin menambah kesulitan warga korban gusuran.
Salah seorang perwakilan warga bernama Kristin meminta Gubernur DKI Joko
Widodo (Jokowi) jangan tinggal diam dengan kondisi mengenaskan yang tengah
dialami warga. Ia berharap Jokowi tetap memberi perhatian.
Pasalnya, tinggal di tenda darurat sangatlah menderita. Jangankan dapur
umum, air bersih dan listrik saja tidak ada. Apalagi anak-anak warga
korban penggusuran sampai saat ini belum bisa bersekolah karena masih
hidup dalam ketidakpastian.
"Jokowi datang dong, lihat kondisi warganya sekarang yang menderita," keluh Kristin dengan wajah kuyu, Senin (2/12/2013).
Kristin awalnya tinggal di sebuah rumah di RW 15 Pedongkelan, Kelurahan
Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Kini, setelah rumah
tinggal mereka digusur, Kristin dan ratusan korban lainnya sangat
berharap bisa menghuni rusun yang sempat dijanjikan oleh Jokowi.
"Pokoknya dapat rusun kita terima, asalkan nggak dipersulit," imbuh warga lainnya, Deden.
Deden berharap warga yang diprioritaskan menempati rusun ialah
pengontrak rumah dan bukannya pemilik rumah. Menurutnya, aparat
kecamatan harusnya mendatangi langsung lokasi penggusuran untuk mendata
sehingga yang menempati rumah susun ialah orang yang memang berhak.
"Coba sebelum dibongkar, didata dahulu rumahnya. Jadi tidak salah
sasaran. DKI juga enggak jadi jelek namanya, ini kan jelek begini warga
terlantar," kritiknya.
Sumber :
metrotvnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar