Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan membangun pusat kendali untuk
memantau seluruh kegiatan jajarannya dari rumah dinasnya di Jalan
Surapati Nomor 7, Jakarta Pusat. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama menjelaskan rencana ini setelah Joko Widodo memanggilnya
ke ruang kerja Gubernur di Balai Kota Jakarta Pusat, Jumat, 4 Januari
2013.
"Tadi kami bahas soal IT, karena sudah dipasang fiber optik
di rumah dinas beliau, jadi, kan, bisa cepat monitor gambar," ujar
Ahok--begitu Basuki biasa disapa. Ia menyebutkan, di setiap gedung
pemerintah Jakarta sekarang sudah dipasang CCTV. Dengan demikian,
Jokowi--sapaan Joko Widodo--bisa cepat bertindak begitu melihat
persoalan.
"Begitu lihat satu kondisi bisa langsung kasih
perintah ke lurah atau camat," kata Ahok. Selain itu, Jokowi dapat
memantau tugas apa saja yang sudah dan belum selesai oleh jajarannya.
"Nanti di komputer rumah dinas akan ada rapornya, bisa keluar kode, ada deadline untuk setiap tugasnya," kata Ahok. Semua perkembangan itu juga bisa dilihat publik via website Jakarta.go.id.
Sejak
awal masa pemerintahannya, Jokowi dan Ahok memang berencana memantau
kerja birokrasi melalui kamera CCTV. Pemasangan CCTV di Jakarta akan
dilakukan sampai ke semua kantor kelurahan, puskesmas, dan kecamatan.
Dengan kamera yang terus-menerus merekam tindakan pegawai Ibu Kota,
diharapkan penyelewengan bisa dikurangi dan kualitas pelayanan publik
meningkat.
Ahok mengakui saat ini kinerja birokrasi Jakarta masih buruk. "Saya pernah dikirimi foto lurah yang ke kantor enggak pake seragam, ada juga PNS-PNS yang enggak ke kantor," katanya.
Sumber :
www.tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar