Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tidak akan memberi toleransi
buat organisasi masyarakat yang bertindak anarkistis. "Gebuk saja,
penegakkan hukum harus jalan," kata dia di Balai Kota DKI Jakarta,
Kamis (9/10/2014).
Jokowi
mengatakan organisasi masyarakat apapun yang membuat kekacauan tidak
bisa dibiarkan dan tak boleh ada. "Harus dilihat lagi izin-izinnya."
Pada
Jumat pekan lalu, terjadi kericuhan antara demonstran yang merupakan
massa Front Pembela Islam dengan polisi di Balai Kota DKI Jakarta.
Kericuhan terjadi saat massa FPI berdemo menentang Basuki Tjahaja
Purnama (Ahok) dilantik jadi gubernur, menggantikan Jokowi.
Atas
kericuhan itu, Ahok geram dan mengancam akan membubarkan FPI. Apalagi,
Ahok mengatakan ormas yang identik dengan pakaian serba putih itu tak
terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DKI Jakarta.
Adapun
terkait kasus kericuhan itu, polisi telah menetapkan 21 tersangka,
termasuk Sekretaris Jenderal DPD FPI DKI Jakarta Novel Bamukmin yang
menjadi koordinator aksi pada Jumat lalu.
Jokowi enggan
mengomentari keinginan Ahok untuk membubarkan FPI. "Tanya langsung saja
ke Pak Ahok." Tapi dia memastikan, pemerintahannya nanti tidak akan
segan-segan menggebuk ormas yang kerap berulah. "Kamu artikan saja
sendiri kira-kira digebuk itu diapakan," ujar dia berseloroh. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar