Calon Presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo memiliki kegemaran di
saat kecil yang jauh berbeda. Prabowo senang main perang sedangkan
Jokowi senang memancing dan mencari telor bebek. Majalah Tempo
menelusuri masa kecil kedua calon presiden itu
Menurut sejumlah
teman kecil Prabowo, calon presiden nomor urut satu itu sejak kecil
gemar main permainan perang.
Ia senang memainkan permainan strategi
perang seperti battle ground of Waterloo bersama adiknya, Hashim Djojohadikusumo.
Prabowo
juga senang tampil dan memimpin kawan-kawannya. Eko Muhatma
Kartodirdjo, kawan kecil Prabowo, masih ingat betul bagaimana Prabowo
selalu meminta jadi ketua atau komandan dalam setiap permainan.
Eko
juga berkisah bagaimana Prabowo yang beru berusia 7 tahun sudah
memimpin mereka bermain perang-perangan dengan anak-anak Singapura.
Mereka pernah menantang anak-anak Singapura untuk main perang lempar
tanah liat karena sekelompok anak Singapura tersebut mengambil tempat
yang biasa digunakan Prabowo dan teman-temannya bermain.
"Kalau
main perang dan jadi tentara, dia hanya mau jadi komandan. Kalau kami
pura-pura main di kerajaan, dia maunya jadi raja," kata Eko, seperti
dikutip dari Majalah Tempo edisi 30 Juni 2014.
Keluarga
Prabowo dan Eko pernah sama-sama menjadi pelarian di Singapura karena
orang tua mereka terlibat pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia/Perjuangan Rakyat Semesta (PRRI/Permesta). Ketika di
Singapura.
Ronny Warouw, teman masa kecil Prabowo lainnya,
mengatakan bahwa sejak kecil Prabowo ingin jadi tentara. "Dia amat
mengagumi kedua pamannya, Subianto Djojohadikusumo dan Sujono
Djojohadikusumo," ujarnya. Subianto dan Sujono gugur dalam pertempuran
melawan Jepang di Desa Lengkong Wetan, Tangerang, pada Perang
Kemerdekaan, 1946.
Sedangkan Jokowi, panggilan Joko Widodo,
memiliki kisah masa kecil yang berbeda. Menurut Mukiyem, pengasuh Jokowi
dan adik-adiknya, calon presiden nomor urut dua itu saat kecil senang
kluyuran. Mulai dari menyusuri rel kereta dekat, main di pematang sawah,
hingga mancing di sungai. "Pak Jokowi mancing atau nyari kodok dan
jangkrik," kenang Mukiyem, 58 tahun.
Sujiatmi,
ibu Jokowi, mengatakan bahwa anaknya itu sejak kecil memang tidak bisa
diam. Jokowi hobi jalan-jalan keluar masuk kampung. Hobi itu kian
menjadi ketika Jokowi menemuka teman-teman sepermainan di sekolah dasar.
"Mancing, nyebur di kali, juga mencari telur bebek," kenang Jokowi.
Bebek-bebek biasa bertelur di sepanjang sungai dan pematang sawah.
Sesekali Jokowi membawa pulang telur bebek tak bertuan itu dan
menggorengnya.
Jokowi mengatakan pengalaman keluar-masuk kampung
dan menyusuri sungai kumuh di Solo banyak memberikan pelajaran tentang
kesederhanaan, perjuangan, dan harapan. Karena itu hingga sekarang ia
lebih senang blusukan, turun langsung ke masyarakat. "Sebab, dari
mereka, saya memahami bagaimana kehidupan warga sesungguhnya," katanya. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar