Lembaga pengamat media dan analisis pemilihan presiden, iSentia,
mencatat pernyataan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja
Purnama mendongkrak popularitas calon presiden Joko Widodo di media.
Country Head and Sales Director iSentia Indonesia, Lie Luciana Budiman,
mengatakan, akibat beberapa pernyataan Ahok, pemberitaan tentang Jokowi
naik hingga 11 persen pada 17-23 Juni 2014 dibanding awal Juni lalu.
Di
sisi lain, pemberitaan mengenai Prabowo justru turun 15 persen. "Pada
tanggal tersebut, media lebih banyak mengutip pernyataan Ahok mengenai
penampilan Jokowi di Monas," kata Luciana melalui siaran persnya, Senin,
30 Juni 2014.
Tidak hanya itu, Luciana melanjutkan, pembelaan
Ahok kepada Jokowi terkait dengan laporan keuangan APBD DKI juga
mendokrak pemberitaan. Menurut dia, komentar Ahok itu mengalahkan
pemberitaan debat calon presiden yang seharusnya bisa mengangkat
kepopuleran Prabowo. Hal itu tentu menguntungkan Jokowi dalam
mendapatkan publikasi dari media. "Secara tidak langsung, (Jokowi)
mendapat tambahan porsi pemberitaan dari penyataan yang dibuat oleh
Ahok," ujarnya.
Secara
keseluruhan, pada 17-23 Juni 2014, pemberitaan mengenai Jokowi mencapai
9.250 artikel. Sedangkan Prabowo Subianto 7.809 artikel. Adapun pada
periode 1-16 Juni 2014 pemberitaan mengenai Jokowi dimuat dalam 9.766
artikel, sementara Prabowo diliput dalam 8.170 artikel. Prabowo Subianto
yang pada periode pengamatan sebelumnya menang tipis atas Jokowi, pada
periode kali ini harus mengakui keunggulan Jokowi.
Luciana mengatakan media online memberikan kontribusi luar biasa kepada kedua calon presiden yang sedang bersaing itu. Hanya dalam waktu tujuh hari, media online mampu memproduksi 11.233 artikel. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar