Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan para buruh yang
tergabung dengan Komite Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di
Citra Raya Cikupa, Tangerang, Banten. Dia mengingatkan, tidak
sembarangan orang dapat mengerti apa yang dirasakan penderitaan buruh.
"Banyak
orang mengklaim dekat dengan buruh dan pekerja. Kalau saya itu
benar-benar dari sebuah hidup yang sangat berat dan miskin. Jadi saya
bisa merasakan. Kalau tidak pernah merasakan hidup sulit bagaimana bisa
dekat dengan ibu-ibu. Banyak yang tidak pakai logika itu," ungkapnya di
Citra Raya, Cikupa, Tangerang, Banten, Senin (30/6/2014).
Jokowi
mengungkapkan, dirinya dibesarkan di kalangan buruh. Sehingga dia
mengerti bagaimana rasanya menjadi buruh. Mantan Walikota Solo ini
menambahkan, dirinya akan terpilih menjadi presiden jika 70 hingga 80
persen buruh mendukungnya.
"Sudah tiap hari hidup enak mau
bagaimana? Saya dari kecil ya hidupnya pontang panting. Hanya karena
hendak yang di Atas (Tuhan) saya bisa jadi wali kota Solo, Gubernur DKI
Jakarta, dan presiden kalau buruh dan pekerja mendukung saya semuanya,"
tegasnya.
"Kalau buruh dan pekerja mendukung saya tanggal 9 juli
sudah jadi presiden. Nggak usah banyak-banyak, dukung aja 70 sampai 80
persen saya udah jadi presiden," tambah Gubernur DKI Jakarta nonaktif
ini.
Jokowi menantang para buruh untuk mencari apakah ada
pemimpin pemerintah daerah yang menaikan upah minimum provinsi (UMP)
seperti dirinya. Karena pada tahun 2014, dia telah menaikan UMP hingga
44 persen.
"Cari dalam sejarah apakah pernah ada pejabat yang
menaikkan UMP sampai 44 persen? Cari! Bayangin saya didatangi pengusaha
maki-maki saya. Tapi setelah saya beri kalkulasinya, diem. Karena
logikanya masuk. Paling-paling lima persen yang daerah lain," tutupnya. [ian/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar