Juru Bicara Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Fahri Hamzah kembali menuai
kontroversi. Ia melontarkan sindiran kepada capres Joko Widodo (Jokowi)
melalui akun Twitternya @fahrihamzah.
Kali ini, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu
menyebut Jokowi sinting. Ia menuliskan itu terkait ide Jokowi untuk
menjadikan tanggal 1 Muharam sebagai hari santri. Hal ini membuatnya
dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) oleh Tim Advokasi Komite
Pemenangan Jokowi-JK.
"Tentunya pernyataan saudara Fahri Hamzah tidak hanya membuat kami, tim
relawan, simpatisan, pemilih potensial Jokowi-JK tersinggung. Akan
tetapi penyataan tersebut juga melukai sekitar 3,7 juta santri yang ada
di Indonesia," ujar Ketua Tim Advokasi, Mixil Mina Munir di Gedung
Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (30/6/2014).
Mixil menilai pernyataan Fahri telah melecehkan dan merendahkan capres
nomor urut dua itu. Fahri, lanjut Mixil, dianggap telah melanggar pasal
41 ayat C Undang-Undang No 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum
Presiden. Pasal itu berbunyi 'Pelaksana, peserta, dan petugas Kampanye
dilarang: menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon dan/atau
pasangan calon yang lain."
Atas dugaan pelanggaran itu, Mixil mendesak Fahri segera meminta maaf
secara terbuka kepada para santri di Indonesia melalui tida media cetak
nasional dalam waktu 3 x 24 jam. Mixil juga mendesak Bawaslu meminta
penjelasan kepada Fahri dan memberikan sanksi pidana pemilu kepadanya.
Sebelumnya, Fahri berkicau terkait gagasan Jokowi soal hari Santri. Ia menyampaikan kicauan itu pada Kamis (27/6/2014).
"Jokowi janji 1 Muharam hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting," tulis Fahri. [metrotvnews]
Sabar,,,fahri khan org stress krn dia g kebagian daging yg dkurupsi ama partainya...wkwkwkwk
BalasHapusPeneliti LIPI : Koalisi Gerindra-PKS Ancaman Minoritas.
BalasHapusBetulkah hanya minoritas yg terancam, sedangkan FPI juga gabung ke Prabowo-Hatta, juga teman2 preman Hercules juga teman dekat Prabowo?
http://www.islamtimes.org/vdchm-nx623nq-d.yrt2.html
http://m.news.viva.co.id/news/read/509798-fpi-dukung-prabowo-hatta