Calon presiden (Capres) nomor urut dua, Joko Widodo atau dikenal
Jokowi, menyapa masyarakat Palembang dalam kampanye akbar di bawah
Jembatan Ampera. Di hadapan ribuan pendukungnya, Jokowi menyampaikan
takjub terhadap apresiasi yang diberikan dari warga Palembang.
Dalam
kunjungannya ke Palembang, Jokowi mengklarifikasi isu kampanye hitam
mulai dari tunjangan sertifikasi guru, penghapusan kolom agama, hingga
isu bahwa ia merupakan pengikut Partai Komunis Indonesia.
Saat
orasi politik, Jokowi mengatakan, Palembang merupakan kota pertama yang
ingin ia ketahui terkait hasil pemilihan presiden 9 Juli nanti.
"Saat
penghitungan (suara) tanggal 9 Juli, yang pertama saya telpon, Kota
Palembang, menang atau kalah," ungkap Jokowi, Rabu (25/6/2014).
Jika menang, Jokowi berjanji akan terbang langsung ke Kota Pempek itu untuk mengucapkan terima kasih.
"Akan saya salami semua warga Palembang kalau menang," tukasnya.
Dalam orasinya Jokowi juga menepis isu bahwa dirinya akan menghapus anggaran
sertifikasi guru. Malah, dia berjanji dalam orasinya akan menaikkan
tunjangan itu jika ekonomi negara meningkat.
"Siapa bilang Jokowi
mau hapus sertifikasi guru. Justru bakal saya naikkan, jika ekonomi
kita di atas tujuh persen," kata Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi
meminta para guru tidak perlu risau dengan isu yang sedang dihembuskan
pihak lain untuk menurunkan elektabilitasnya.
"Tidak mungkinlah, kok malah dihapus," tukasnya.
Jokowi
juga menegaskan tidak akan membubarkan pengadilan militer. Jokowi mengatakan
ada isu yang beredar bahwa ia akan menggabungkan pengadilan militer
dengan pengadilan umum.
"Tidak ada dalam pikiran kita
mengotak-atik TNI dan Polri. Yang paling penting adalah peningkatan
kesejahteraan TNI dan Polri. Ke depan TNI dan Polri harus kuat, tetap
kita jaga kewibawaan dan netralitas," kata Jokowi
Jokowi
mengatakan isu mengenai penghapusan pengadilan militer sengaja
dihembuskan sebagai bentuk kampanye hitam untuk menyerang dirinya.
Jokowi menyebut, dua cara tersebut yakni menepis semua isu negatif
tentang dirinya dan cara kedua mencoblos nomor dua pada hari pemilihan.
"Tidak perlu banyak-banyak, cukup dua saja agar saya jadi presiden," ungkap Jokowi.
Untuk
melakukan cara pertama, kata Jokowi, pendukungnya, baik dari kalangan
ibu-ibu, pekerja, anak muda, dan golongan apapun, aktif mengajak dan
mensosialisasikan programnya jika terpilih sebagai presiden.
"Dari
pintu ke pintu, datangi dan tepis isu negatif. Yang muda-muda, datangi
pacarnya, ibu-ibu datangi tetangganya," ujar Jokowi.
"Isu seperti saya keturunan Singapura atau PKI harus diluruskan. Tidak benar itu," lanjut dia.
Dan
pastinya, sambung dia, di hari pencoblosan mencoblos pasangan nomor
urut dua di surat suara. "Ya, cara kedua itu ya coblos nomor dua, jangan
lupa," tukasnya.
Orasi Mega
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri turut mendampingi kedatangan
calon presiden (capres) nomor urut dua, Jokowi di Palembang, Rabu
(25/6/2014).
Di sana Mega menyampaikan orasi politik di hadapan ribuan massa di bawah Jembatan Ampera, meski hanya sebentar.
Dalam
kesempatan itu, Mega menjelaskan tujuan motif kotak-kotak baju yang
dipakai Jokowi dalam surat suara saat pemilihan presiden 9 Juli 2014.
"Yang
nomor satu, semuanya pakai baju putih, yang nomor dua ada kotak-kotak
dan Pak Jusuf Kalla baju putih. Sudah pada tahu kan?," kata Mega.
Menurut Mega, baju kotak-kotak Jokowi tak lain bertujuan untuk memudahkan kalangan bawah memilih pasangan nomor urut dua.
"Ya, itu untuk permudah orang awam pilih Pak Jokowi. Kan bajunya beda sendiri, pakai kotak-kotak," ujarnya.
Peragaan Nyoblos Nomor 2
Ribuan warga Palembang menyaksikan Jokowi melakukan
simulasi pencoblosan Pemilu Presiden 2014 di taman bawah Jembatan
Ampera, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (25/6/2014) sore.
Mengenakan baju kemeja kotak-kotaknya, capres yang beken disapa Jokowi
ini mencoblos poster berukuran besar bergambar Jokowi-JK. Tepat bagian
dada, Jokowi menancapkan bambu runcing sembari mengacungkan salam dua
jari.
Melihat cara Jokowi mengangkat tombaknya, tawa warga pun memecah
keramaian kota mpek-mpek tersebut. Apalagi saat itu, Ketua Umum Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri turut mengingatkan
warga Palembang, agar 9 Juli mendatang memilih Jokowi-JK sebagai
Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019.
"Jadi nanti akan ada no 1, bajunya dua-duanya putih. Yang no 2 yang memakai baju kotak-kotak. Coblosnya yang baju kotak-kotak yo," ucap Mega disambut teriakan salam dua jari.
"Yang enggak bisa baca tulis coblos nomor 2, coblos bajunya,
kotak-kotak," tegas Mega sambil menunjuk poster besar bergambar Jokowi.
Suasana semakin heboh saat ada pertunjukan barongsai dan kehadiran artis
Mpok Ati di tengah-tengah kampanye. Seusai simulasi, massa pun
menyanyikan lagu "Salam Dua Jari" yang dipandu artis sekaligus komedian
tersebut.
Tampak Hadir Ketua Bappilu PDIP Puan Maharani, Mantan Kapolri Dai
Bahtiar, Anggota Tim Pemenangan Jokowi-JK Trimedya Panjaitan, Wasekjen
PDIP Ahmad Basara dan Erico Sutarduga, serta Sekjen PKB Marwan Jafar. [ + ..... ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar