Tak hanya pakaian mirip Nazi yang dikenakan musisi Ahmad Dhani dalam
video klip dukungan Capres Prabowo Subianto yang jadi kontroversi, lagu
'We Will Rock You' milik grup band asal Inggris, Queen dipermasalahkan.
Gitaris
Queen, Brian May membenarkan tidak ada izin soal penggunaan lagunya
yang dipakai Ahmad Dhani dkk dalam video klip tersebut. Dia pun baru
mengetahui dari link yang dikirimkan pendukung Jokowi.
"Yes, of
course this is completely unauthorised by us. Bri. (Benar, tentu saja
ini tak mendapat izin dari kami. Bri.)," tulis Brian dalam akun
@DrBrianMay, Rabu (25/6/2014).
Posting tersebut merupakan jawaban dari
dua akun bernama @ShafiqPontoh dan @DanielZiv. Mereka mengadukan
masalah lagu dan penggalan lirik milik Queen yang dinyanyikan Ahmad
Dhani dalam video klip mereka.
Dari penelusuran merdeka.com, twit
bermula dari @DanielZiv yang menulis "In Prabowo song, Ahmad Dhani
& friends bring Nazi skinhead imagery to Indonesian politics. (Di
lagu Prabowo, Ahmad Dhani dan rekannya membawa pria berkepala botak ala
Nazi ke politik Indonesia)."
Twit tersebut kemudian diteruskan
oleh @ShafiqPontoh kepada akun resmi gitaris Queen @drbrianmay. Tanpa
butuh waktu lama, Brian pun menanggapi link tersebut soal tidak adanya
izin dari Ahmad Dhani.
Sebelumnya, Ahmad Dhani disorot portal
media Jerman, Spiegel. Dhani dituding menggunakan seragam ala Nazi mirip
yang pernah digunakan tokoh Heinrich Luitpold Himmler.
Spiegel
Online menilai, gaya Dhani ini menggambarkan respons orang Indonesia
selama ini terhadap rezim Nazi. 'Third Reich' dianggap oleh banyak orang
Indonesia sebagai model kekuatan militer dan efisiensi pemerintahan.
Apalagi buku 'Mein Kampf' Adolf Hitler banyak dijual di toko buku.
Bahkan ada sebuah kafe di Bandung yang pelayannya menggunakan seragam SS
saat menyajikan makanan dan minuman.
Dikutip dari Wikipedia,
Heinrich Luitpold Himmler adalah komandan Schutzstaffel (SS) Jerman dan
salah satu tokoh yang paling berpengaruh di Jerman saat era Nazi.
Sebagai Reichsfhrer-SS (komandan), Dia mengendalikan SS dan Gestapo.
Himmler
juga menjadi organisator utama Holocaust. Sebagai pendiri dan opsir
yang bertugas di kamp konsentrasi Nazi dan regu kematian Einsatzgruppen,
Himmler bertanggung jawab kematian 6-12 juta jiwa. Korban-korbannya
ialah orang Yahudi, Slavia, Kristen, Gipsi, homoseksual, komunis,
liberal, Freemason, Saksi Yehovah, bangsa kulit hitam dan orang dari
banyak bangsa lain. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar