Joko Widodo (Jokowi) dianggap tak siap untuk menjadi pemimpin negara.
Karena ia hanya berpikir untuk mencari keuntungan. Meski pun berbicara
dalam konteks kenegaraan.
Mantan kasum Letjen TNI Purn Suryo Prabowo menyebut jawaban Jokowi
atas pertanyaan Prabowo Subianto pada debat capres ke-3.
Yaitu,
terkait dengan posisi Indonesia mengenai konflik di Laut Cina Selatan.
Dalam debat, Jokowi menyatakan, itu urusan negara lain.
"Jawaban seperti ini jelas menunjukkan mental pedagang yang hanya berpikir mencari keuntungan. Berbeda jika dibandingkan dengan drone. Mungkin karena terkait dengan pengadaan, Jokowi semangat sekali membahas drone.
Kan banyak juga jenderal di belakang Jokowi yang bermain bisnis,"
bebernya di sela kunjungannya beserta Gus Nuril dan Budi Cahyono, ketua
Persatuan Tionghoa Indonesia ketika menyapa Masyarakat Pati di Payu,
Jawa Tengah.
Dalam keterangan resminya, ia menjelaskan, Prabowo mengajukan
pertanyaan mengenai Laut Cina Selatan karena latar belakang militer,
wawasan internasional yang luas dan pengalaman berhubungan dengan negara
lain. Terutama negara anggota Asean.
"Ada masalah di laut Tiongkok Selatan yang melibatkan Indonesia.
Terutama yang terkait dengan tapal batas dengan negara tetangga seperti
Filipina," ujarnya.
Dalam debat capres itu, katanya, Prabowo lebih dari lima kali
menyebut tidak akan melepas sejengkal pun wilayah NKRI kepada asing.
"Itu tanda memang ada masalah dengan perbatasan NKRI di sekitar laut
Tiongkok Selatan. Ini masalah prinsip kedaulatan. Jadi wajar Prabowo
bertanya ini pada Jokowi," terangnya.
Apalagi, ujar dia, dalam amanat pembukaan UUD 1945 disebutkan,
Indonesia ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
"Berdasarkan itu, Indonesia menganut asas politik internasional yang
bebas aktif. Jadi, dalam penyelesaian konflik Palestina sudah lama
Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina. Dan bukankah Palestina sudah
diakui oleh PBB sebagai negara merdeka? Apa Jokowi tidak tahu kalau
Palestina sudah diakui sebagai negara merdeka?" tanyanya.
Karenanya, ia menilai, Jokowi belum cakap untuk menjadi presiden.
"Bukan saja tidak mengerti ketahanan nasional, Jokowi juga tidak
mengerti politik internasional. Sehingga belum saatnya dipercaya untuk
memimpin negeri ini," paparnya. [republika]
Itu fitnah dr manusia dengki dan berpikiran kerdil. Sebenarnya Pak Suryo menyimak atau tdk debat capres 3, jangan2 tertidur?
BalasHapusPak Jokowi bilang : Itu urusan negara lain (ada tanda koma), tetapi kalau kita mampu menengahi perselisihan maka kita lakukan. Tapi bila yg kita lakukan itu merugikan kita atau negara lain, maka tdk kita lakukan.
Jokowi itu pebisnis, hitung untung rugi itu betul. Tapi urusan konflik antar negara kalau untung bisa damai tapi kalau merugikan bisa pecah perang. Untung rugi bisnis patokannya uang terkait modal dan gaji buruh, tapi kerugian tengahi konflik antar negara itu urusan ribuan bahkan jutaan nyawa. Jadi, dlm hitung untung rugi juga sangat penting dlm urusan konflik antar negara. Contoh AS yg banyak kirim pasukan utk perang Irak, Afganistan dsb, rakyat bahkan parlemennyapun mengkritik keras terkait korban nyawa prajurit sbg warganegaranya. Gue pernah lihat film action AS, seorang pilot ketika jet tempurnya ditembak rudal lawan, pilot tersebut berusaha menghindar dg mengatakan jangan sampai pesawat dr hasil pajak rakyat melayang karena tertembak, sayang gue lupa judul film tsb top gun atau behind enemy lines?
Terkait pengadaan drone, pd debat 2 Jokowi juga paparkan prinsip akuntability dan transfarancy dg e procuremen, e catalogue, e budgeting, tentu pengadaan alutsista perlakuan khusus terkait rahasia negara dan semuanya hrs sesuai SOP (standar operasional prosedur).