Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Arie Budiman mengatakan, mulai 2014, pesta dan pameran rakyat akan banyak digelar di Jakarta. Jumlahnya akan meningkat ketimbang tahun 2012 sebanyak 34 acara dan 2011 total 19 acara. "Tahun depan tiap akhir pekan rencananya akan ada festival atau pameran," katanya di Balai Kota Jakarta, Selasa (26/11/2013).
Arie tidak menyebut secara detail. Ia hanya mengatakan, "Ratusan." Untuk melancarkan program itu, sejumlah proyek gencar dilaksanakan, seperti pembangunan mini teater di Tugu Monas, gedung opera di Waduk Ria-Rio, serta panggung pentas di Setu Babakan. Beberapa festival bertaraf internasional bakal digelar. "Tapi merakyat," ujarnya.
Tujuannya, mendongkrak industri pariwisata Ibu Kota. Arie mengakui, Jakarta kerap menjadi kota transit bagi wisatawan mancanegara. Mereka lebih tertarik berkunjung ke luar Jakarta. Berdasarkan data Dinas Pariwisata, jumlah wisatawan asing mencapai 1.502.986 jiwa hingga Agustus 2013. Mayoritas turis asal Asia Tenggara, Timur Tengah, dan sebagian kecil Eropa, seperti Belanda dan Inggris.
Wisatawan asal Belanda dan Inggris, Arie menambahkan, lebih didorong ikatan sejarah. Mereka kerap mengunjungi kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa atau Kota Tua. Selain itu, Jakarta dinilai belum punya landmark yang menarik.
Menurut Arie, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ingin Jakarta menjadi kota yang hidup dengan interaksi sosial. Festival, pesta, dan pameran merupakan beberapa cara membuka ruang publik supaya warga dapat berbaur dan berinteraksi. "Jadi pembangunannya lebih manusiawi," katanya. Evaluasi pembangunan di Jakarta lebih banyak mengutamakan materi.
Arie mengatakan bahwa Jokowi juga menginginkan kawasan Thamrin-Sudirman menjadi ikon Jakarta. Itulah alasan Jokowi getol menggelar acar di sekitar Jalan Sudirman-Thamrin, termasuk merapikan trotoar. "Jokowi ingin kawasan tersebut menjadi ikon Jakarta, selain Tugu Monas," katanya.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar