Kelangsungan pembangunan proyek monorel terancam batal. Hutang PT
Jakarta Monorel (PT JM) kepada Adhi Karya sebesar 193,6M menjadi
ganjalan bagi proyek yang digagas Sutiyoso (periode 1997-2007) lalu.
Hutang PT JM ke PT Adhi Karya berawal saat dibangunnya proyek monorel
tahun 2004 . Saat itu, tak ada investor yang melirik proyek tersebut
sehingga PT Adhi Karya selaku pemegang saham terbesar, yakni sebanyak 32
persen, harus nombok hingga 192M. Nilai itu adalah biaya
pembangunan 90 tiang monorel di Jl Rasuna Said dan Jl Asia Afrika.
Lewat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor 296/
Pdt.G/2012/PNJKT. Selatan tanggal 11 September 2012 menyebutkan, yang
berhak memiliki aset adalah PT Adhi Karya. Pengadilan pun mewajibkan PT
JM membayar utang yakni sebesar 193,662M.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyadari masalah tersebut. Ia
mengakui adanya persoalan itu bisa menjadi ganjalan bagi kelangsungan
proyek angkutan masal itu.
Namun, mantan Walikota Solo ini yakin proyek pembangunan monorel
tidak akan terganggu oleh pembayaran utang tiang monorel oleh PT Jakarta
Monorail (JM) kepada PT Adhi Karya. Ia pun mengaku, telah
mengkomunikasikan masalah ini dengan kedua belah pihak.
“Saya sudah sampaikan ke Adhi Karya, juga ke PT JM supaya tidak terganggu
karena proyek ini sedang berjalan,” ujar Jokowi di Balaikota, Selasa
(26/11/20013).
Namun, dirinya enggan terlibat lebih jauh untuk penyelesaian utang
tersebut. Terlebih, urusan itu bukanlah government to government,
melainkan bussines to bussines. “Terserah mereka. Kita itu urusannya
monorel dibangun, terus dimulai, terus jalan, sekarang sampai mana
gitu,” katanya.
Sejak diresmikan Jokowi, proyek telah jalan satu bulan lebih, PT JM
diketahui belum membayar sepeserpun hutangnya. Beredar kabar, PT JM
bersedia membayar jika nilai pondasi di bawah 90M. Direksi PT
JM sendiri hingga kini tak pernah mau dikonfirmasi soal besaran nilai
utang tersebut.
Ketua DPRD DKI Jakarta H.Ferial Sofyan, mengatakan proyek tersebut
tidak boleh terganggu. PT JM harus menyelesaikan persoalan tersebut
secepatnya. “Jangan sampai proyek penting ini terganjal,”katanya.
Menurut Ferial, monorel tersebut dibutuhkan warga. “Bila ada utang
piutang memang harus dibereskan. Agar tidak mengganjal program
ini,”tandasnya.
Sumber :
Pos Kota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar