Calon Presiden (capres) Joko Widodo selesai melakukan klarifikasi
harta kekayaan miliknya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebelum
menemui wartawan, Jokowi sempat berbincang dengan pimpinan KPK soal
untuk lembaga antikorupsi tersebut.
"Kami sampaikan mengenai dukungan kami kepada KPK ke depan," kata
Jokowi yang didampingi oleh Ketua KPK Abraham Samad, di teras gedung
KPK, Kamis (26/6/2014).
Dukungannya kepada KPK jika ia terpilih menjadi Presiden, kata Jokowi
berupa penambahan anggaran. Menurut Mantan Wali Kota Solo ini, anggaran
KPK bisa ditambah hingga sepuluh kali lipat jika perekonomian Indonesia
dalam kondisi baik.
Penambahan penyidik juga masuk dalam perhatian Jokowi. Gubernur DKI
Jakarta Nonaktif itu mengatakan dukungan terhadap KPK itu dilakukan agar
KPK semakin kuat sebagai institusi yang bertugas mencegah dan
memberantas korupsi.
"Saya kira ribuan (penyidik, red.) lah perlu ditambahkan agar kekuatan KPK betul-betul sebagai institusi yang betul-betul begitu kuat karena di depan, kami sudah menyampaikan kami sangat menghargai dan mengapresiasi apa yang sudah dikerjakan KPK selama ini," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan penguatan KPK tersebut dibutuhkan apalagi karena potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kami Jokowi-JK sangat mengapresiasi KPK selama ini, yang kedua kami ingin menyampaikan mengenai dukungan kami kepada KPK ke depan. Ke depan KPK ini perlu diperkuat, anggaran perlu ditambah, kalau ekonomi kita bagus bisa sampai meloncatnya mungkin perkiraan saya kurang lebih bisa 10 kali lipat," kata Jokowi.
Penguatan KPK itu, katanya, juga diperlukan untuk mengantisipasi sejumlah kebocoran anggaran di Indonesia. [beritasatu,antara]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar