Tarik-menarik antara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Waki Kota Depok Nur Mahmudi Ismail soal tanah
untuk pembuatan waduk. Sikap keras penolakan Nur Mahmudi Ismail rupanya tak sejalan dengan keinginan warganya sendiri, warga pada umumnya justru mendukung prakarsa Jokowi untuk membeli tanah mereka.
Hadi,
misalnya, warga di bantaran Kali Ciliwung ini berharap dia direlokasi
oleh Pemkot Kota Depok. Tapi tertahun-tahun harapannya tak terkabul hingga saat ini.
"Belum ada
kepastian relokasi dari Pemkot (Depok). Lebih baik dibeli Pak Jokowi,"
kata warga yang menetap di bantaran sungai kawasan Kemiri Muka RT 05 RW
14 Kecamatan Beji Depok ini, Rabu (27/11/2013).
Hadi berkisah
dulu rumahnya jauh dari Sungai Ciliwung. Namun seiring waktu, lahan di
bantaran sungai kian terkikis. Akibatnya, rumah Hadi jadi dekat dengan
bantaran sungai.
Di kawasan seluas 1 hektare ini, Hadi tinggal
bersama 14 KK. Semua memegang sertifikat tanah. Saat ini, mereka was-was
terkait ancaman banjir dan longsor. Namun belum ada kepastian kapan
warga direlokasi.
"Jadi kalau pemerintah DKI mau membeli, kami malah senang," ungkapnya.
Pemerintah
DKI ingin membeli tanah di Depok untuk waduk sebagai resapan agar
Jakarta tidak banjir. Nur Mahmudi mempersilakan asal tak melanggar
aturan. Bila tanah itu sudah diperuntukkan untuk pemukiman atau lahan
pertanian tak boleh diubah. Pernyataan ini diangap sebagai ganjalan
rencana Pemprov DKI tersebut.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar