Niat Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) untuk membeli lahan dan membangun
waduk di Depok terhambat ganjalan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail. Menurut politisi PKS Indra menilai keduanya harus membangun
komunikasi yang baik.
"Saya yakin kalau setiap kepala daerah bisa
berkomunikasi dengan baik demi kemaslahatan masyarakatnya. Apakah ini
sudah terkomunikasi dengan baik atau tidak, yang tahu adalah Pak Jokowi
dan Pak Nur Mahmudi sendiri," ujar Indra di Gedung DPR RI, Senayan,
Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2013).
Indra meyakini jika keduanya
pasti memiliki prinsip bekerja untuk kepentingan bersama. Bukan hanya
untuk kepentingan daerahnya sendiri-sendiri.
"Saya yakin kalau itu untuk kemaslahatan bersama, saya yakin Depok akan mendukung," imbuhnya.
Dia
juga melihat bahwa penolakan dari Nur Mahmudi belum menjadi keputusan
final. Menurutnya, untuk mendapatkan solusi bersama, keduanya harus
melakukan komunikasi ulang.
"Yang namanya (daerah) penyangga Ibu
Kota pasti akan mendukung Ibu Kota. Kita dalam satu wadah NKRI, bendera
merah putih," katanya.
Anggota Komisi IX DPR itu menilai Jokowi
selama ini mampu berkomunikasi baik dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad
Heryawan (Aher) yang digadang-gadang dipasangkan oleh PKS sebagai cawapres Jokowi. Sehingga dia juga akan mampu membangun komunikasi yang sama
baiknya dengan Nur Mahmudi.
"Pak Nur Mahmudi adalah sosok yang
sangat low profile. Rendah hati dan sangat terbuka. Mudah-mudahan
keduanya dapat berkomunikasi dengan baik," ujar Indra.
"Tidak boleh merugikan Jakarta untuk kepentingan Depok, dan sebaliknya," imbuhnya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar