Partai asal Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), PDIP, menilai Wali Kota Depok Nur
Mahmudi reaksioner. Ini karena rencana Jokowi untuk membeli lahan di
Depok disambut dengan suatu penegasan bahwa Depok punya aturan sendiri.
"Tidak
perlu reaksioner. Semua orang tahu, penataan kawasan harus betul dan
pemimpin daerah harus duduk bersama untuk mengabdi demi kepentingan
publik," kata Wasekjen PDIP Hasto Kristianto, Rabu (27/11/2013).
PDIP
memandang kawasan-kawasan penyangga Jakarta harus terintegrasi dalam
mewujudkan lingkungan yang lebih baik. Maka penataan kawasan demi
menanggulangi banjir harus benar-benar diwujudkan.
"Kami akan mengkaji, jika PDIP dipercaya rakyat pada 2014 nanti maka kami akan bangun kewibawaan Jakarta," ujar Hasto.
PDIP
mengaku berencana mewujudkan konsep Megapolitan Jakarta yang
terintegrasi dengan kota-kota sekitarnya, termasuk Banten dan Depok Jawa
Barat.
Rencana ini akan disiapkan untuk 2014 jika PDIP memenangi
Pemilu. Apakah ini juga disiapkan sebagai tugas Jokowi jika menjadi
capres?
"Tentu masalah capres itu kembali lagi ke Ketua Umum Megawati Soekarnoputri," jawabnya.
Nur
Mahmudi yang merupakan kader PKS telah menegaskan, lahan di wilayahnya
boleh dibeli Pemprov DKI, namun peruntukan alih guna lahan harus sesuai
aturan. "Jika yang dibeli kawasan pertanian maka sampai kapanpun kawasan
itu harus tetap lahan pertanian," kata Nur Mahmudi menanggapi rencana
Jokowi, Selasa (26/11/2013).
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar