Selain dikenal sebagai Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail sekarang juga
lagi naik daun lantaran namanya masuk bursa capres PKS. Manuver mantan
Presiden Partai Keadilan ini mulai terlihat, kini ia sedang menguji
kesabaran Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang meruupakan capres papan atas.
Persoalannya
tak jadi rumit jika saja Nur Mahmudi membuka diri menyikapi tawaran
kerjasama dengan Jokowi terkait penanggulangan Banjir Jakarta. Namun Nur
Mahmudi memilih 'jual mahal' soal rencana Jokowi membeli lahan di Depok
untuk membangun waduk.
Setelah Jokowi mengingatkan Nur Mahmudi
bahwa Depok juga bagian dari NKRI, Nur Mahmudi yang kini masuk bursa
capres tergugah. Namun Nur Mahmudi masih saja mengingatkan Jokowi agar
menaati aturan yang berlaku di Depok.
"Jika yang dibeli kawasan
pertanian maka sampai kapanpun lahan itu harus tetap menjadi pertanian.
Kalau dia membeli kawasan aliran sungai sampai kapanpun dia tidak
memanfaatkan lahan itu jadi bangunan. Namun jika yang dibeli kawasan
perekonomian atau komersil sampai kapanpun lahan itu bisa dipakai,"
ingat Nur Mahmudi, saat ditanya wartawan di kantornya, Jl Margonda Raya,
Depok, Selasa (26/11/2013).
Rupanya sikap keras Nur Mahmudi
didukung partainya, PKS. Politikus PKS di Depok membela Nur Mahmudi yang
sempat bersuara keras menolak permohonan Jokowi yang sedang mencari
solusi mengatasi banjir di Jakarta.
"Kalau mau beli lahan boleh
saja, kalau peruntukkannya sesuai. Semua dengan aturan, tidak hanya niat
baik. Kalau mau buat bendungan harus menyesuaikan dengan tata ruang
Depok," jelas Ketua FPKS DPRD Depok, Muttaqin.
Namun paling tidak
kini Nur Mahmudi mulai terbuka soal tawaran kerjasama Jokowi. "Semoga
saja ini bukan persaingan antar capres," canda salah seorang politikus
PDIP yang enggan disebutkan namanya.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar