Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail kini telah masuk bursa capres PKS.
Manuver Nur Mahmudi yang terkesan menghalangi langkah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) membangun
waduk di Depok pun dianggap sebagai manuver politik.
"Bukan
soal capres, kalau pun bersaing ya saingan sehat saja. Siapa yang ingin
membangun pasti didekati rakyat," kata Ketua DPP PKS Refrizal, Rabu (27/11/2013).
Apalagi, lanjut Refrizal, Nur
Mahmudi belum tentu jadi capres PKS karena masih ada 22 nama bakal
capres yang akan bersaing di Pemilihan Raya (Pemira).
"Baru ada 22 nama capres, nanti ditentukan siapa yang bersaing di Pemira," kata Refrizal.
Nur
Mahmudi memang tak melarang Jokowi membangun waduk di
Depok. Namun dia tak membantu mencari titik temu, malah membeberkan
ribetnya aturan main di Depok.
"Jika yang dibeli kawasan
pertanian maka sampai kapan pun lahan itu harus tetap menjadi pertanian.
Kalau dia membeli kawasan aliran sungai sampai kapan pun dia jangan
memanfaatkan lahan itu jadi bangunan. Namun jika yang dibeli kawasan
perekonomian atau komersil sampai kapan pun lahan itu bisa dipakai
(untuk komersil)," ingat Nur Mahmudi, saat ditanya wartawan di
kantornya, Jl Margonda Raya, Depok, Selasa (26/11/2013).
Sejumlah
elite PDIP pun mulai bercanda soal manuver Nur Mahmudi ini. Tak sedikit
yang menganggap Nur Mahmudi sedang cari panggung menjelang Pemira PKS.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar