Berbagai hasil survei menyebutkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berada di posisi
teratas sebagai capres potensial. Sebelum maju menjadi capres, Jokowi
sebaiknya menjadi ketua umum PDIP terlebih dahulu.
"Saya kira
kalau Jokowi mau serius mencalonkan diri sebagai Presiden, Jokowi harus
menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan dulu," ujar pengamat politik dari
Charta Politika, Arya Fernandes, Rabu
(17/7/2013).
Arya mengatakan memang saat ini tidak mungkin bagi
Jokowi menjadi Ketum PDIP karena Megawati masih sangat kuat di internal
partai. Kecuali Megawati mau lengser dan menyerahkan kepemimpinan partai
kepada Jokowi.
"Saat yang tepat bagi Jokowi untuk maju sebagai
calon presiden bukanlah di Pilpres 2014 tapi di 2019 nanti, yaitu saat
Jokowi sudah menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan," ungkapnya.
Menurut
Arya, Jokowi harus diuji dulu skill dan kepemimpinannya mengelola
ibukota dan mengelola partai. Sebab, sejarah kepemimpinan nasional
Indonesia diisi dengan sejarah petinggi partai.
"Hampir semua
presiden sejak Soekarno hingga SBY mengisi posisi kunci di partai
politik. Jadi Jokowi harus diuji dulu apakah berhasil memimpin partai
atau tidak," tuturnya.
Dengan menjadi ketua umum, lanjut Arya,
Jokowi bisa dengan mudah mengendalikan partai, memperkuat organisasi
partai, memodernisasi partai serta membesarkan partai.
Terobosan-terobosan tersebut bisa membuat PDIP menang dalam dua pemilu
2019 dan 2024.
"PDIP pasca Megawati saya kira harus diisi oleh
darah-darah segar. Duet Jokowi dan Prananda Prabowo saya kira menarik.
Prananda menguasai masalah kebijakan. Sementara Puan bisa diplot sebagai
calon Ketua DPR," tandasnya.
Namun seperti diketahui, Jokowi
hingga saat ini belum pernah menyatakan ingin maju bertarung di Pilpres
2014. Saat ditanya soal kemungkinan dirinya maju, Jokowi menjawab
sekenanya. Mulai dari "nggak mikir" sampai dengan "tanya Bu Mega".
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar