Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan akan menyampaikan kepada
penggantinya, Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi), untuk melanjutkan Bali Democracy Forum (BDF).
Pernyataan yang disampaikan oleh SBY dalam keterangan
pers seusai membuka BDF VII di Nusa Dua, Bali, Jumat (10/10/2014), itu menjawab
sejumlah keraguan tentang kelangsungan acara yang telah diselenggarakan
sejak 2008 itu.
"Saya nanti akan menyampaikan pada Bapak Joko Widodo... tradisi yang penting ini bisa dilanjutkan," katanya.
Ia juga menggarisbawahi Forum Media Bali yang diselenggarakan dalam
rangkaian BDF sebagai suatu ajang tukar pikiran yang bermanfaat bagi
media.
Presiden menyampaikan bagaimana dialog media di masa lampau telah
berhasil menjembatani media dalam solusi krisis kartun Nabi Muhammad.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan keputusan
kelanjutan BDF merupakan kewenangan dari pemerintahan baru yang
dipimpin Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Namun, ia meyakini forum tersebut semakin banyak diminati oleh berbagai
negara, tidak hanya negara di kawasan Asia-Pasifik, tetapi juga di
kawasan lainnya.
"Kita tidak bisa melihat sesuatu seperti di bola kristal karena apa yang
akan terjadi besok saja kita tidak tahu. Tetapi kenyataannya BDF ini
sudah menjadi bagian dari tatanan demokrasi dalam kawasan. Banyak negara
yang juga merasakan manfaatnya," ujar dia.
Oleh karena itu, Menlu berharap pemerintahan yang akan datang dapat
memilah-milah hal yang baik dan memperbaiki hal yang kurang baik dalam
forum demokrasi tahunan tersebut, bila memang akan dilanjutkan.
Acara tahunan yang telah digelar sejak 2008 itu kali ini dipimpin
bersama oleh Presiden Yudhoyono dan Presiden Filipina Benigno Simeon
Aquino III.
Dua kepala pemerintahan yang secara rutin menghadiri acara tersebut,
yaitu Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah dan PM Timor
Leste Kay Rala Xanana Gusmao juga hadir dalam BDF terakhir yang dibuka
oleh Presiden Yudhoyono --yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 20
Oktober. [antara]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar