Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Setya Novanto, menggelar pertemuan dengan Presiden Tepilih Joko Widodo (Jokowi), Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Ketua DPD Irman Gusman di Hotel Hermitage, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/10/2014) malam.
Setya memastikan, pada pertemuan tersebut, tidak ada perjanjian untuk bagi-bagi kursi menteri antara Koalisi Indonesia Hebat yang notabene pendukung Jokowi dan kaki tangan Prabowo Subianto yang anti Jokowi.
"Kami sudah tidak mau memikirkan masalah menteri, itu keputusan kita. Sekarang kita mendukung pemerintah, dan siapa pun yang ditunjuk oleh bapak presiden tentunya sudah dipilih betul, dievaluasi betul, tentu kita akan dukung," kata Setya.
Politisi Golkar itu melanjutkan, untuk mendukung pemerintah baru, pekan depan DPR akan menggelar rapat untuk membentuk kelengkapan dewan. Kemudian akan menggelar rapat dengan pimpinan fraksi.
"Kita akan lihat soal kelengkapan dewan, pimpinan dewan baru akan rapat hari selasa, baru kita rapat dngn pimpinan fraksi, ya kita akan lihat lagi perkembangannya," lanjut dia.
Sepengetahuan Prabowo dan Ical
Lebih lanjut Setya
Novanto mengatakan bahwa pertemuan dengan Jokowi tersebut atas restu bos Koalisi
Merah Putih, Prabowo Subianto dan tangan kanan Prabowo, Aburizal Bakrie alias Ical alias ARB.
"Saya akan sampaikan kepada Pak ARB
selaku presidium dan Pak Prabowo sebagai penasihat, pertemuan ini
merupakan seizin beliau-beliau dan setelah saya sampaikan nanti,
hal-hal yang menyangkut dengan presiden, kerjasama, sinergi antara
pemerintah dan DPR, akan kita laporkan," kata Setya Novanto.
Setya Novanto menuturkan, hal tersebut dilakukan karena saat ini adalah
saatnya memperhatikan kesejahteraan rakyat dan harus ditunjukkan bahwa
pelantikan presiden terpilih, Joko Widodo dan wakil presiden terpilih,
Jusuf Kalla mekanisme akan berjalan dengan lancar.
"Ini adalah sejarah, presidennya adalah Jokowi, kita memikirkan ke depan, bukan ke belakang," terang dia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar