Hingga sampai saat ini, Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) masih
enggan memberitahukan komposisi kementerian dalam Kabinet Indonesia
Hebat (KIH).
Meski didesak wartawan terkait nama-nama calon menteri yang akan duduk dalam KIH, Jokowi pun tidak mau membocorkannya.
Secara pasti, Jokowi menegaskan susunan menteri dalam KIH sudah siap
pada tanggal 20 Oktober 2014, saat dirinya dilantik menjadi Presiden RI
ke-7.
"Yang jelas nanti tanggal 20 Oktober sudah siap. Kalau sudah siap,
buat apa ditunda-tunda," kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat
(10/10/2014).
Dia menyatakan tidak memberi jatah apa pun terhadap partai
pendukungnya dari Koalisi Indonesia Hebat. Pria yang masih aktif sebagai
Gubernur DKI Jakarta ini hanya hanya melihat kredibilitas, kejujuran
dan rekam jejak yang baik dalam memilih kandidat menteri.
Meski diakuinya ada kandidat menteri yang berasal dari Partai
Persatuan Pembangunan (PPP), tapi dipilih bukan karena memberi jatah.
"Yang lama saja pada enggak minta jatah. Pokoknya saat ini proses seleksi masih berjalan," ujarnya.
Fit and proper test untuk nama-nama kandidat menteri yang telah diterimanya saat ini sudah berjalan.
"Sudah mulai, tapi hasilnya belum. Kan nanti masih ke KPK dan PPATK. Ya semua menterinya, mosok mau bolak balik," tuturnya.
Untuk proses seleksi kandidat menteri, Jokowi lebih suka memakai cara
yang tidak diketahui publik. Dia bisa memanggil dan bertemu kandidat
menterinya di Balai Kota DKI, rumah dinas, rumah makan hingga ke Solo.
"Di mana-mana, ada di balaikota ada, di rumah makan ada, di rumah (dinas) ada, ada di Solo," ungkapnya.
Tetapi lagi-lagi Jokowi enggan memberitahukan siapa saja yang sudah
dipanggilnya untuk diajak berbincang-bincang. Dia hanya menegaskan
susunan kabinet, komposisi kabinet dan menteri akan diumumkan setelah
pelantikan.
"Ya dianggap berjalan bisa dianggap belum bisa. Yang diajak ngobrol banyak. Setelah dilantik diumumkan," tukasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar