Politisi Demokrat Ruhut Sitompul angkat bicara mengenai pernyataan Politisi Fahri Hamzah di Twitter. Menurut Ruhut, selama ini Fahri juga menghina Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Itu yang aku melihat tim-tim sukses di Prabowo, sebelumnya juga
menghina Pak SBY. Fahri kurang apa menghina Partai Demokrat dan Pak SBY
selama ini," kata Ruhut saat dikonfirmasi, Selasa (1/7/2014).
Ruhut mengaku habis-habisan menahan serangan Fahri Hamzah yang menyerang Demokrat dan SBY. "Jadi kalau sekarang dia menghina Pak Jokowi, Itu enggak aneh," imbuhnya.
Anggota Komisi VI DPR itu mengatakan pernyataan Fahri bentuk Politisi PKS itu kalap.
"Dia kalap karena mereka kan sudah mimpi dengan PKSnya yang
sedemikian baik menurut semua orang kan. Paling tidak kan kalau
Prabowo-Hatta menang kan apalagi kalau di sana kan sudah rahasia umum
bagi-bagi kursi. Dia sudah ngimpi lah," ujarnya.
Ruhut mengatakan tim lawan melakukan segala cara untuk menyerang
Jokowi. Bukan hanya kampanye hitam kepada Jokowi, tetapi sampai pada
kampanye hitam.
"Itu yang sangat kita sesalkan. Tapi kalau Fahri, semua orang sudah
tahu siapa Fahri. Sama seperti semua orang sudah tahu siapa Ruhut. Fahri
hobi menghina, Ruhut hobi membela," imbuhnya.
Sebelumnya, Tim Advokasi Komite Pemenangan pasangan Jokowi-Jusuf
Kalla melaporkan Fahri ke Bawaslu. Fahri adalah anggota Komisi III dari
Fraksi PKS dan menjadi anggota tim pemenangan Prabowo-Hatta.
Fahri dilaporkan atas dugaan pelanggaran pemilu melalui akun Twitter pribadinya, @fahrihamzah.
Ia dituding melanggar Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang
Pemilu Presiden (Pilpres) Pasal 41 ayat 1 huruf C bahwa pelaksana,
peserta, dan petugas kampanye dilarang menghina seseorang, agama, suku,
ras, dan golongan calon lain.
Ketua Komite Advokasi Pemenangan Jokowi-JK, Mixil Mina Munir,
mengatakan, melalui akun Twitternya, Fahri menulis, "Jokowi janji 1
Muharam hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke
semua orang. Sinting!"
Menurut Mixil, Fahri telah menghina Jokowi "sinting" lantaran akan
menjadikan 1 Muharam dalam tahun Islam sebagai hari santri nasional.
Atas perbuatannya, Fahri diminta menyampaikan permintaan maaf secara
terbuka kepada semua santri di Indonesia. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar