Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyebut adanya
ketakutan dalam diri pengusaha jika calon presiden nomor urut 1 Prabowo
Subianto memenangi pemilihan presiden dan menjadi orang nomor satu di
Indonesia. Karena itu, sebagian besar pengusaha lebih memilih untuk
mendukung calon presiden nomor urut 2 Joko Widodo atau yang akrab disapa
Jokowi.
Alasannya, sejak menjabat sebagai Wali Kota Solo hingga duduk di
kursi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi dinilai lebih pro ke pengusaha.
"Jokowi yang memang administrasi di Jakarta dan Solo lebih senang
membantu merasa pengusaha penting," ujar Ketua Apindo Sofjan Wanandi di
kantornya, Selasa (1/7/2014).
Sofjan menyebut, 80 persen pengusaha mendukung pasangan Jokowi-JK,
sisanya atau sekitar 20 persen pengusaha mendukung pasangan
Prabowo-Hatta. Dia sekaligus membantah jika Kadin melakukan kontrak
politik mendukung 100 persen pasangan Prabowo-Hatta.
"Ah kontrak politik apa, praktiknya pasti tidak dilaksanakan, yang
katanya dikasih jabatan menteri atau apa. Saya sudah tidak percaya
begituan. Politik itu seperti membeli botol kecap nomor satu," jelasnya.
Dalam pandangannya, yang utama bagi para investor saat ini adalah
stabilisasi keamanan dan politik. Sehingga, setiap capres harus membuat
pernyataan-pernyataan yang membuat situasi tenang, bukan menakutkan
seperti pernyataan nasionalisasi yang kerap keluar dari mulut Prabowo.
"Situasi dunia susah. Kalau enggak membuat situasi tenang dan apalagi
membuat statement menakutkan bisa-bisa market guncang. Mau enggak mau
para investor narik investasi di Indonesia. Makanya wait and see saja
lah," jelasnya. [noe/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar