Kicauan Fahri Hamzah di media sosial twitter soal rencana calon
presiden, Jokowi Dodo (Jokowi) untuk menetapkan 1 Muharam sebagai Hari
Santri Nasional menuai berbagai tanggapan.
Namun, Wakil Ketua
Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menilai bahwa Fahri memiliki alasan
tersendiri untuk mengeluarkan kicauan tersebut. "Saya rasa itu kan style
atau gaya, jadi saya kira apa yang dikicaukan Fahri pasti ada
alasannya," ungkap Fadli Zon saat blusukan di Pasar Bojonggede, Senin
(1/7/2014).
Ia mengatakan pasti ada alasan di balik tindakan
Fahri untuk berani mengungkapkan seperti hal tersebut. Pihaknya akan
mendengarkan alasan Fahri terkait kicauannya malam ini.
"Selain itu
banyak kebohongan yang dilakukan Jokowi, jadi kalau dia (Fahri)
mengatakan seperti itu ya cukup masuk akal juga," tambahnya.
Dengan
adanya berbagai tanggapan yang mencuat, muncul tudingan bahwa Fahri dan
Prabowo tidak pro dengan santri. Hal itupun langsung dibantah Fadli. Ia
memastikan bahwa Prabowo Sangat pro dengan santri.
"Saya juga
pernah nyantri, Fahri juga. Yang enggak pernah nyantri itu Pak Jokowi.
Kita tidak ingin santri dibohongi oleh retorika belaka," lugasnya.
Sebelumnya,
Fahri Hamzah menyebut Joko Widodo sinting. Sebutan itu dilontarkan
Fahri menanggapi janji Jokowi untuk menetapkan 1 Muharram sebagai hari
santri nasional. "Jokowi janji 1 Muharam hari Santri. Demi dia terpilih,
360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!" Tulis Fahri melalui
akun twitternya @Fahrihamzah.
Soal 1 Muharram sebagai Hari
Santri Nasional muncul saat Jokowi berkampanye ke Pondok Pesantren
Babussalam, Malang, Jawa Timur, Jumat (27/6). Para santri dan kyai
meminta Jokowi menandatangani perjanjian kesepakatan untuk
memperjuangkan Hari Santri Nasional itu. [okezone, media milik Hary Tanoe]
Berita Hatta Rajasa :
BalasHapus1. Hatta Rajasa Bertanggungjawab atas Migas.
http://m.energitoday.com/2014/06/29/hatta-rajasa-bertanggung-jawab-atas-migas/
2. SKK Migas : SBY Harus Adukan Mafia Migas Hatta Rajasa - Riza ke KPK
http://indonesiarayanews.com/read/0000/00/00/96578/skk-migas-sby-harus-adukan-mafia-migas-hatta-rajasariza-ke-kpk