Politisi Partai Demokrat (PD) Ruhut Sitompul bicara terkait dugaan upaya penurunan citra Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Ruhut justru menyebut Jokowi sebagai orang yang gemar mendulang simpati, karena itu ia pantas disebut 'raja pencitraan'.
"Jokowi paling jago memanfaatkan yang gitu-gitu. Dia itu raja pencitraan sedunia. Apapun dia manfaatkan," ujar Ruhut, saat dihubungi di Jakarta, Rabu (20/11/2013).
Salah satu taktik Jokowi untuk menarik simpati, lanjut Ruhut, yaitu meminta lawan politiknya untuk terus memberikan kritik. Hal itu diakui Ruhut saat bertemu Jokowi.
"Waktu kita ketemu di acara Luhut Pandjaitan, aku cipika-cipiki sama dia. Aku bilang, 'Maaf kalau aku terlalu keras soal Bapak'. Tapi dia menjawab dengan kalem, 'Nggak apa-apa kok, Bang. Mungkin Abang masih kurang keras lagi," tutur Ruhut menirukan pertemuan dengan Jokowi beberapa waktu lalu.
Adanya kelompok penjatuhan Jokowi itu pertama kali diungkap oleh Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo. Tim khusus itu bahkan dikabarkan sampai bertandang ke kampung Jokowi di Solo untuk mengorek 'dosa-dosa' Jokowi yang mungkin bisa 'digarap' di Jakarta. Untuk menggali informasi keburukan Jokowi, tim khusus itu juga dikabarkan berupaya mengumpulkan bekas anak buah mantan Walikota Solo itu.
Tak hanya mencari 'dosa' Jokowi, Tjahjo menyebut tim khusus itu juga bergerak ke para pemilik media massa untuk mengurangi porsi pemberitaan Jokowi. Memang, Jokowi kini berjaya di media, khususnya di dunia maya.
Sementara, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan sudah kentara siapa pihak-pihak yang berusaha menjatuhkan Jokowi itu. Kelompok itu gampang dilacak dari pernyataan di media massa.
"Nggak usah diantisipasi juga semua orang sudah lihat. Terbuka kan, si ini ngomong ini di media, semua orang juga terbuka bilang kenapa ada kebakaran terus-terusan. Lah emang Pak Jokowi ngebakarin begitu jadi gubernur? Itu kan suatu pernyataan yang nggak masuk akal," tutur Puan saat berkunjung ke kantor Liputan6.com, Jakarta, Selasa (19/11/2013).
Sumber :
liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar